Berbagai keuntungan pun bisa diperoleh dengan pelaksanaan Porprov Jabar di lebih dari satu daerah.
Ketua KONI Jabar Ahmad Saefudin menuturkan, pelaksanaan Porprov XIV Jabar tahun 2022 mendatang menjadi pelaksanaan perdana yang digelar di lebih dari satu daerah.
Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan tim KONI Jabar, gelaran Porprov XIV Jabar/2022 akan digelar di tiga daerah, yakni Kota Tasikmalaya (dengan lima daerah penyangganya), Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.
“Jadi sebenarnya, Porprov XIV Jabar/2022 tersebut akan digelar di delapan kota dan kabupaten, sekaligus menjadi yang pertama. Banyak keuntungan yang bisa diambil dengan menggelar Porprov Jabar di lebih dari satu daerah,” kata Ahmad di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Minggu (28/7/2019).
Keuntungan pertama, yakni dari sisi keseimbangan dalam pembangunan fasilitas olahraga. Kedua, mampu menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan atlet di setiap daerah dengan lebih merata.
“Dengan keberadaan fasilitas olahraga yang merata di setiap daerah, minimal dari daerah tersebut akan muncul cabang olahraga unggulan. Sehingga secara tidak langsung akan memacu munculnya atlet-atlet unggulan. Maka keunggulan cabor di setiap daerah dan kemandirian pembinaan olahraga pun akan terlihat,” jelas dia.
Keunggulan lain, yakni memperkecil perpindahan (mutasi) atlet dari satu daerah ke daerah lain. Pasalnya, mutasi atlet antar daerah (bahkan antar provinsi) kerap terjadi dengan tidak baik dan terkesan saling membajak setiap menjelang pelaksanaan multieven olahraga.
“Karena setiap daerah sudah memiliki cabor unggulan serta atlet unggulan, ini akan mengurangi potensi mutasi yang kurang baik itu. Tidak akan terjadi rebutan atlet lagi menjelang pelaksanaan multieven olahraga, baik Porprov maupun PON,” kata dia.
Selain itu, pelaksanaan Porprov di lebih dari satu daerah pun akan menghilkangkan image tuan rumah untuk menjadi juara umum.
Tuan rumah pelaksanaan multieven olahraga kerap diidentikan dengan juara umum sehingga ‘menghalalkan’ segala cara untuk mencapai hal tersebut.
Porprov ke depan diharapkan bisa mendorong pembangunan olahraga di setiap daerah sehingga olahraga itu benar-benar dibutuhkan masyarakat karena memberikan manfaat sekaligus penguatan dan pendorong terciptanya sumber daya unggul.
“Sehingga ke depan, yang akan menjadi gengsi dan prestise daerah yang menjadi tuan rumah, yakni menyiapkan venue cabor yang representatif sebagai ikon daerah tersebut. Bukan lagi prestise sesaat sebagai juara umum Porprov,” tegas Ahmad.
(Ageng/LIN)