BANDUNG, FOKUSJabar.id: DPRD Provinsi Jawa Barat soroti pendistribusian smartphone program Sapa Warga untuk ketua RW yang sedang berjalan ke sejumlah desa di Jawa Barat.
Ketua Komisi I DPRD Jabar Syahrir meminta agar inspektorat memantau program yang menjadi unggulan Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil) itu.
Sebab, kata dia, program hingga pemanfaatannya harus efektif, karena itu menjadi tolak ukur.
“Kita juga meminta inspektorat memantau secara langsung mulai dari penerimaan hingga nanti tolak ukurnya sejauh mana,” kata Syahrir di Bandung, Selasa (23/7/2019).
Kaitannya dengan efektivitas pengadaan ponsel di setiap RW itu, kata dia, harus dievaluasi bersama-sama saat program sudah berjalan.
Nantinya akan terlihat apakah akan ada kemajuan yang ditujukan setiap daerah atau tidak.
Intinya, program Sapa Warga ini harus memberi pengaruh dan mendorong suatu daerah menjadi lebih baik.
“Jadi yang kita lihat nanti apakah ada percepatan dari hal tersebut, itu nanti yang akan kita evaluasi,” kata dia.
Terlebih, lanjut Syahrir, fungsi pengadaan Smartphone tersebut guna melakukan percepatan sehingga setiap RW dapat secara langsung untuk memberikan laporan perkembangan daerahnya masing-masing.
“Tentunya yang bisa diakses oleh pemerintah provinsi secara langsung,” imbuh Syahrir.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat Dedi Sopandi mengatakan, program pengadaan gadget atau gawai kepada pengurus RW tersebut memiliki tiga fungsi.
Fungsi pertama sebagai layanan publik , fungsi kedua sebagai informasi dan fungsi yang ketiga sebagai pengaduan atau lapor.
“Sebagai layanan publik, di dalamnya nanti akan berisi konten tentang perizinan. Ada juga konten tentang e-Samsat, ada juga tentang berita info lelang dan sebagainya,” jelasnya.
Adapun yang mengisi konten pada aplokasi Sapa Warga adalah berada di ranah Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jawa Barat.
Sementara pihaknya hanya memfasilitasi pengadaan smartphone melalui program bantuan keuangan desa.
“Tahun ini ada program bantuan keuangan ke desa yang ada untuk infrastruktur, ada untuk pembinaan aparatur desa dan ada untuk sapa warga,” imbuhnya.
Adapun anggaran bantuan desa tahun ini, yakni Rp127 juta per desa baik untuk pengembangam infrastruktur, pembinaan aparatur hingga memgoptimalkan program Sapa Warga.
“Ada sekitar 5.312 desa di Jabar yang bakal difasilitasi. Nah kalau pencairan itu yang bertahap dihitung dari kemarin. Pokonya sampai saat ini sudah ada merata sekitar di 1.397 gadget yang akan dibeli oleh desa desa pemerima bantuan keuangan,” kata dia.
(AS/LIN)