BANDUNG, FOKUSJabar.id : Tim softball putri Jawa Barat berhasil mencapai target untuk tampil di laga final kualifikasi PON XX cabang olahraga softball. Srikandi softball Jabar melaju ke laga puncak usai menghentikan perlawanan Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan skor 4-1 di babak semifinal yang digelar di lapangan softball Kelapa Dua, Tanggerang, Banten, Sabtu (20/7/2019).
“Ini menjadi final pertama tim softball putri Jabar di ajang kualifikasi PON maupun PON dalam 11 tahun terakhir. Tim softball putri Jabar terakhir kali tampil di ajang final PON yakni pada tahun 2018 pada gelaran PON XVII di Kalimantan Timur,” ujar Pelatih tim softball putri Jabar, Beneditus M. ‘Sonny’ Lahera saat dihubungi melalui telepon selular, Sabtu (20/7/2019).
Meski dari sisi target sudah terpenuhi dengan lolos ke PON XX dan tampil di laga puncak, lanjutnya, namun pihaknya ogah melepas begitu saja kesempatan. Sonny mengaku akan tetap meminta Syehan Hana Rahmani dan kolega untuk tetap fokus dan bermain semaksimal mungkin di laga puncak kualifikasi PON XX/2020.
“Ini momentum kebangkitan softball putri Jabar setelah 11 tahun selalu gagal tampil di laga final kualifikasi PON maupun PON. Untuk lawan di babak final, kita akan bertemu Papua yang di babak semifinal mengalahkan Papua Barat,” tambahnya.
Untuk menghadapi tim softball Papua, Sonny memastikan jika laga puncak kualifikasi PON XX akan lebih ketat. Pasalnya, kedua tim memiliki kekuatan yang hampir merata dan diperkuat pemain gabungan dari junior serta senior.
“Tapi kita punya modal karena kita mengalahkan mereka pada saat Kejurnas Softball Junior di Makasar tahun 2017 dengan sebagian besar pemain yang sama di kualifikasi PON XX. Intinya, kita harus bermain lepas dan fokus di setiap inning. Siapa yang melakukan error dan lengah, maka akan kalah,” terangnya.
Sementara pada laga semifinal kontra Sultra, Sonny menuturkan jika anak asuhnya mampu bermain sangat baik. Secara khusus, dirinya memberikan apresiasi bagi penampilan pitcher Jabar, Qisty Hardianty yang tampil cukup apik di sepanjang laga.
“Sebenarnya, Sultra juga memiliki pitcher yang bagus tapi kita punya kelebihan dari sisi catcher. Karena beberapa kali lemparan pitcher Sultra yang merupakan pitcher nasional, Wa Ode Siti Saputriani gagal ditangkap dengan baik oleh catcher-nya sehingga banyak error juga,” terangnya.
Srikandi softball Jabar sebenarnya memulai laga dengan tidak terlalu manis. Error yang dilakukan pemain Jabar, membuat Sultra mencetak poin terlebih dulu di inning 1A.
“Tapi anak-anak bisa tampil tenang dan dewasa sehingga membalasnya di inning 1B setelah Vicka (Nurul Vicka Dwi) masuk home base memanfaatkan kesalahan lemparan pitcher Sultra,” tuturnya.
Pada inning 2 hingga inning 4, kedua tim mampu menampilkan permainan yang sama-sama apik. Kedua tim pun gagal mencetak angka sehingga skor sementara masih imbang 1-1.
Titik kebangkitan tim Jabar terjadi pada inning 5. Setelah berhasil menahan laju para runner Sultra untuk mencetak poin, Jabar justru berhasil meraih tiga angka.
Tiga poin tambahan bagi Jabar berawal dari single hit Letia Nurviola yang kemudian diganti pelari tercepat Jabar, Safira Nurul. Bahkan Jabar mampu menempatkan tiga pelatinya di tiga base pada inning 5B yakni Safira Nurul, Talitha Nessie, dan Innandya Asyifa.
Pada kondisi full bases bagi Jabar, pitcher Sultra kembali melakukan kesalahan dengan illegal pitching sehingga Safira melanggang bebas masuk ke home base. Poin kedua di inning 5B, dicetak Talitha Nessie yang melaju ke home base berkat pukulan Innandya dan Innandya memastikan tiga poin di inning 5B setelah kembali memanfaatkan kesalahan pitcher Sultra.
“Pada inning enam dan tujuh, baik Jabar maupun Sultra, sama-sama gagal mencetak angka. Dengan demikian, laga pun dimenangkan Jabar dengan skor 4-1 dan memastikan maju ke babak final kualifikasi PON XX. Semoga di laga final besok, anak-anak bermain lebih baik karena dari laga semifinal ini mereka bermain lebih dewasa serta pengetahuan strategi bermain softball pun lebih baik. Apalagi kita punya modal tambahan suporter karena tim softball putra dipastikan datang, tapi kita tetap mohon doa dan dukungan juga dari seluruh masyarakat Jabar ,” pungkasnya.
(ageng)