BANDUNG, FOKUSJabar.id : Gelaran Samsung OneWeek Program yang digelar Samsung Electronics Indonesia mendapatkan apresiasi positif dari para peserta pelatihan. Tak hanya itu, pihak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pun menyambut baik dan mendukung pelaksanaan program.
Salah seorang peserta pelatihan Samsung OneWeek, Diana mengaku mendapatkan informasi pelatihan dari grup WhatApps penjual kuliner. Dirinya pun tertarik mengikuti pelatihan karena gratis dan dikhususkan bagi perempuan.
” Terus penyelenggaranya dari Samsung dan pasti tidak main-main. Selain itu, perjuangan perempuan untuk wirausaha itu kan tidak mudah dan lebih berat, karena tetap harus jadi istri dan ibu juga,” ujar Diana saat ditemui di sela-sela pelatihan di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung.
Diana yang berjualan Marsmallows Halal mengaku mendapatkan bimbingan dari duqa volunteer Samsung Electronics Co. Ltd. Dirinya mengaku mendapatkan pengetahuan baru terkait mempromosikan produk dan cara pemasaran produknya.
“Jadi tidak sekadar curhat, tapi mereka pun ikut mencarikan solusi yang pas. Bahkan saya pun baru tahu soal teknik foto produk yang baik sehingga lebih menarik penjual dari pelatihan ini,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan peserta pelatihan asal Cianjur, Habibah. Alumni FPEB UPI ini mengaku diberitahu oleh pengajar di UPI untuk mengikuti pelatihan yang digelar Samsung Electronics Indonesia.
“Pelatihan digital seperti ini memang yang dibutuhkan UMKM, karena usaha pada jaman ini tanpa mengindahkan teknologi dipastikan akan tenggelam. Dan yang menggelar pelatihan itu kan Samsung, jadi saya yakin tidak main-main,” ujar Habibah.
Selain mendapatkan teori-teori dalam hal marketing digital, diakui Habibah lebih lengkap karena diisi dengan praktek langsung. Melalui pelatihan yang dilakukan yakni online marketing, dirinya yakni para perempuan pelaku UMKM bisa mnelawan keterbatasannya sebagai ibu rumah tangga.
“Kalau untuk produk saya yakni peci buatan warga Cianjur yang sebelumnya merupakan TKI Ilegal. Mereka sebelumnya saya bimbing untuk membuat home industri saat melakukan KKN. Sekarang, tidak hanya peci tapi juga produk lain yang mereka buat,” tegasnya.
Sementara Rektor UPI, Asep Kadarohman menuturkan, memasuki era digital dan revolusi industri 4.0 diperlukan adaptasi dari seluruh masyarakat. Dengan pelatihan yang digelar Samsung Electronics dan memfokuskan pada kemampuan secara digital memiliki peranan penting dalam membantu kompetensi pengusaha pemula.
“Karena itu, UPI sangan menyambut baik dan mendukung program ini. Selain memberi manfaat bagi peserta pelatihan, program ini pun memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa. Khususnya mahasiswa pendidikan bahasa korea,” ujar Asep.
Pelatihan yang mendatangkan volunteer asal Korea Selatan, menjadi ajang praktik langsung bagi para mahasiswa untuk mempraktekan kemampuan bahasanya. Tak hanya itu, program pelatihan yang digelar selaras dengan upaya UPI dalam menerapkan enterpreneurship dikalangan mahasiswa;.
“Di era revolusi industri 4.0 ini, bagaimana kita melawan pengangguran yang salah satunya dengan membangun jiwa enterpreneurship. UPI pun mendorong itu, selain dari sisi mata kuliah wajib juga melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler terkait enterpreuneurship,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)