Kamis 12 Desember 2024

Jika Dikelola Optimal, Potensi Zakat Bisa Selesaikan Kemiskinan di Jabar

GARUT, FOKUSJabar.id: Hasil riset Pusat Kajian Strategis (Puskas) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menunjukkan, potensi zakat nasional mencapai Rp233,8 triliun, Provinsi Jawa Barat (Rp26,845 triliun) per tahun.

Jumlah tersebut merupakan ketiga terbesar di Indonesia setelah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, kesadaran masyarakat Jawa Barat untuk membayar zakat setiap tahunnya terus meningkat. Baznas Jawa Barat sendiri menyebut, pengumpulan zakat setiap tahunnya meningkat 25-30 persen.

” Zakat di Jabar sangat potensial. Oleh karena itu, perlu dikelola dengan baik untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan,”  kata Uu seusai membuka Gebyar Festival Zakat ke-3 dan Rapat Kerja Daerah (Rekerda) Baznas Jabar di Gedung Pendopo, Kabupaten Garut, Rabu (17/7/2019).

Selain kesadaran masyarakat, harus ada sedikit unsur pemaksaan untuk membayar zakat. Khususnya kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kebijakan tersebut sudah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang memotong sebagian gaji ASN untuk dibayarkan zakat.

Uu mengimbau kepada 27 Kepala Daerah di Jawa Baray untuk melakukan hal serupa. Yakni, memotong sebagian gaji ASN untuk zakat.

” Kami sudah buat Peraturan Gubernur (Pergub) untuk ASN dan seperti yang diumumkan pada Idul Fitri kemarin, penerimaan zakatnya Rp300 milyar,” ucap Uu.

” Nanti akan saya sampaikan ke Pak Ridwan Kamil (Emil) harus ada penekanan kepada Kepala Daerah untuk membuat aturan kepada ASN mewajibkan bayar zakat dipotong dari gaji. Seperti di Garut Rp 2,5 milyar per bulan. Ini berkat keberanian Bupati,” sambung Uu.

Potensi zakat Provinsi Jabar hampir mendekati jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD ) Jabar per tahun yang mencapai lebih dari Rp34 triliun.

Bila dikelola dengan optimal, kata Ketua Baznas Jabar, Arif Ramdani, potensi zakat tersebut bisa mengentaskan kemiskinan di Jabar.

” Mudah-mudahan bisa mengoptimalkan potensi tersebut sehingga kita bisa membantu mengentaskan kemiskinan dan mendukung visi Jabar juara lahir batin,” ujar Arif Ramdani.

Dia pun menyebut, Gebyar Festival Zakat ke-3 dalam rangkaian Rakerda Baznas Jabar  bertujuan untuk penguatan komitmen dalam mengemban amanah pengelolaan zakat agar tercapai tujuan pengentasan kemiskinan.

Adapun, laporan keuangan Baznas Jabar yang diikuti 80 persen Baznas Kota dan Kabupaten dari tahun 2015-2018 sudah diaudit dan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dalam kelembagaan, Baznas Jabar juga telah mendapat akreditasi A dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

” Kepercayaan masyarakat kepada kami juga telah dibuktikan dengan diraihnya penghargaan pelopor kebangkitan ekonomi umat berbasis zakat,” tutup Arif.

(bam’s)

Berita Terbaru

spot_img