BANDUNG, FOKUSJabar.id: Tim Bola Basket putra Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) kembali membuktikan lebih kuat dibanding tim Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) pada ajang kompetisi Bola Basket antarmahasiswa ‘LIMA Basketball : West Java Conference (WJC) Season 7’.
Pada laga semifinal yang digelar di GOR Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Minggu (14/7/2019), ITHB kalahkan Unpar dengan skor akhir 81-72.
Perseteruan antara ITHB dengan Unpar dalam kompetisi bola basket antar mahasiswa tersebut, bukan kali pertama terjadi. Bahkan kedua tim merupakan tim unggulan yang diprediksi akan tampil di laga puncak LIMA Basketball wilayah Jabar musim ke-7 tahun 2019.
Namun, keduanya harus berjumpa lebih awal di babak semifinal yang digelar di GOR Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Minggu (14/7/2019) malam. ITHB maju ke babak empat besar sebagai juara pool A, sedangkan Unpar bertindak sebagai runner up pull B.
” Melawan ITHB memang sudah sering. Tapi dari semua game yang pernah kita jalani, game ini yang terbaik meski kita kalah,” ujar Pelatih tim bola basket putra Unpar, Daniel Siswanto saat ditemui usai laga semifinal, Minggu (14/7/2019) malam.
Daniel menuturkan, faktor utama yang menjadi kekalahan timnya atas ITHB yakni dari sisi faktor fisik. Dirinya melihat jika kondisi stamina anak asuhnya kalah baik dibanding para penggawa ITHB.
” Kalau dari sisi permainan, sebenarnya anak-anak sudah tampil bagus dan maksimal. Bahkan kekuatan utama kita di tembakan tiga angka mampu merepotkan lawan di awal laga. Hanya saja, stamina anak-anak masih kurang sehingga penampilannya kurang konsisten,” terangnya.
Untuk perebutan tempat ketiga, Unpar sendiri ogah memilah lawan yang akan dihadapi. Daniel menilai, kedua tim yang berlaga di babak semifinal punya kekuatan yang merata.
” Jadi mau Unpad atau Telkom (University), sama saja. Tapi kalau anak-anak bisa maen seperti hari ini saat lawan ITHB, saya yakin bisa optimis di laga perebutan tempat ketiga besok,” tegasnya.
Sementara Pelatih tim bola basket putra ITHB, Ricky Gunawan mengaku belum terlalu puas dengan penampilan anak asuhnya di laga semifinal kontra Unpar. Meski berhasil memenangkan laga, namun dirinya mengaku perlu beberapa evaluasi untuk menghadapi laga final.
” Anak-anak maennya masih turun naik. Pemain kurang konsisten dalam defence, kadang bagus kadang kurang fokus juga. Jadi secara keseluruhan, permainan anak-anak di laga tadi kurang memuaskan,” ujar Ricky.
Unpar yang memiliki kekuatan dalam tembakan tiga angka, lanjut Ricky, gagal diantisipasi anak asuhnya. Padalah, dirinya sudah mengintruksikan secara khusus kepada anak asuhnya untuk mengantisipasi kekuatan lawan.
Selain itu, Ricky mengakui jika tim Unpar tampil cukup bagus dan mampu meng-eksplor kelebihan mereka dalam tembakan tiga angka. Bahkan, para pemain Unpar mampu memanfaatkan dengan baik setiap kelengahan para pemainnya saat melakukan pertahanan.
” Saya sudah ingetin juga ke anak-anak soal three point yang jadi kekuatan Unpar, hanya saja saat di lapangan kurang maksimal. Kita menang lebih karena jam terbang anak-anak yang lebih banyak dibanding Unpar sehingga tidak mudak panik saat tertinggal,” tambahnya.
Untuk laga final pada Senin (15/7/2019) besok, pihaknya tidak melihat siapa pun lawan yang akan dihadapi. Baik Unpad maupun Telkom University merupakan lawan yang cukup tangguh.
” Kita memang tidak pernah kalah di kompetisi LIMA Basketball tahun ini sejak dari babak penyisihan. Tapi tidak serta merta memastikan gelar juara sebelum laga final digelar. Kepastiannya pada besok hari dan semoga ITHB bisa kawinkan gelar di putra dan putri,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)