spot_img
Kamis 13 Februari 2025
spot_img

Pemprov Jabar Dorong Pembebasan Lahan Seksi II Cisumdawu

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat fokus mendorong agar penyelesaian pembebasan lahan di Tol Cisumdawu berlangsung cepat.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengakui Kementerian PUPR, Kementerian BUMN dan BPJT sudah meminta Pemprov membantu akselerasi pembangunan Tol Cisumdawu, terutama di seksi I Cileunyi-Rancakalong dan Seksi II Rancakalong-Sumedang.

“Kami juga sudah mendapat arahan dari Pak Gubernur, kuncinya untuk dua seksi ini ada di konsinyasi lahan,” kata Iwa di Bandung, Rabu (10/9/2019).

Saat ini untuk seksi I yang sudah mencapai 68% sejumlah lahan yang dibebaskan tinggal menunggu pemberkasan sementara seksi II dengan 92% penguasaan lahan menyisakan dari 51 lahan yang dilakukan konsinyasi tinggal 34 lahan yang belum bersedia. “Untuk yang 17 sudah bersedia dilakukan pembayaran dan segera pembebasan lahan,” tuturnya.

Pihaknya akan mendorong proses pengajuan koneksi lahan Perhutani yang diajukan oleh Badan Usaha Jalan Tol Cisumdawu PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) untuk seksi VI Ujungjaya-Dawuan izinnya bisa berlangsung cepat.

“Lahan Perhutani seluas 160 hektar terkena jalan tol, ini sedang dalam proses. Kita bantu proses administrasi termasuk pergantiannya,” kata dia.

Dengan upaya tersebut, Iwa berharap seksi I dan II juga seksi III Cileunyi bisa dioperasikan akhir 2019 atau awal 2020 mendatang.

“Ini untuk menopang kemudahan akses menuju Bandara Kertajati,” jelas Iwa.

Direktur Teknik PT CKJT Bagus Medi mengatakan, seksi III sepanjang 4 kilometer tersebut saat ini sudah menunjukan progres pembangunan fisik yang signifikan. Fisik saat ini sudah 74 persen.

“Kami siap di Oktober 2019 selesai,” kata dia.

Menurut dia, percepatan ini terjadi mengingat penguasaan lahan oleh CKJT di seksi tersebut tinggal menyisakan 1 persen. Jika Oktober sudah rampung, Bagus optimistis ruas ini bisa dioperasikan bersamaan dengan seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17 kilometer.

“Pak Menteri (PUPR) sudah minta akhir 2019, tapi kami melihat kemungkinan baru di awal 2020,” jelas dia.

Usai seksi III, CKJT dipastikan akan mendahulukan pembangunan fisik di seksi VI Ujungjaya-Dawuan guna menopang akses ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Terlebih penguasaan lahan di seksi tersebut jauh lebih baik dibanding seksi IV dan V.

“Seksi IV dan V tanahnya masih 0 persen, seksi VI sudah 16 persen,” kata dia.

Pihaknya pun sudah meminta bantuan dari Pemprov Jabar untuk memfasilitasi penggunaan lahan milik Perhutani yang mencapai 58 persen kebutuhan lahan.

“Kami meminta bantuan agar Perhutani melepas lahan, supaya bisa langsung konstruksi,” jelas Bagus.

Surat pengajuan konsesi pemakaian lahan ini sudah diserahkan pihaknya pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan tinggal menunggu izin lebih lanjut.

“Kami sekarang posisinya menunggu lahan, kami belum bisa melaksanakan konstruksi kalau lahan masih 16 persen,” kata dia.

(LIN)

spot_img

Berita Terbaru

spot_img