BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Jawa Barat semakin meningkatkan intensitas latihan atlet pada pemusatan latihan daerah (pelatda) PON XX tahap kedua yang dimulai, Jumat (12/7/2019). Hal ini sebagai persiapan untuk mencapai target juara umum pada babak kualifikasi PON XX cabang olahraga karate yang akan digelar di DKI Jakarta pada Oktober 2019 mendatang.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengprov Forki Jabar, Arif Hardiana menuturkan, pelaksanaan pelatda PON XX cabang olahraga karate sudah digelar sejak April 2019 lalu. Sebanyak 44 atlet yang terdiri dari 21 atlet putra dan 23 atlet putri digembleng 15 orang pelatih dalam empat bulan terakhir dalam kamp pelatda.
“Untuk pelatda tahap kedua ini, intensitas latihan lebih tinggi dibanding tahap pertama. Semua atlet menggelar latihan selama dua kali sehari dalam satu pekan,” ujar Arif saat ditemui usai memantau pelaksanaan pelatda PON XX cabang olahraga karate tahap kedua di GOR Sazakawa, komplek olahraga Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Jumat (12/7/2019).
Pada pelaksanaan pelatda tahap kedua, lanjutnya, merupakan tahap pematangan. Sehingga di tahap kedua ini, selain intensitas latihan yang ditingkatkan, kemampuan ke-44 atlet pun akan dicoba di berbagai even kejuaraan.
“Untuk uji coba, ada beberapa kejuaraan yang akan diikuti atlet karate pelatda PON XX. Salah satunya open turnamen Wali Kota Cup Surabaya yang akan digelar pada akhir Juli 2019 dan kita akan kirim atlet-atlet yang sudah memiliki pengalaman berlaga di even nasional maupun internasional, sekitar empat atau lima atlet. Sedangkan untuk sisanya, akan kita turunkan di berbagai ajang kejuaraan tingkat Jabar seperti di kejurda atau sirkuit karate Jabar,” tuturnya.
Pelaksanaan pelatda PON XX cabang olahraga karate tahap kedua, akan berakhir usai pelaksanaan seleksi daerah terakhir untuk menentukan komposisi tim inti karate Jabar untuk babak kualifikasi PON XX. Rencananya, seleksi sendiri akan digelar di awal Agustus 2019 dengan komposisi atlet sebanyak 19 orang terdiri dari 9 atlet putri dan 10 atlet putra.
“Untuk babak kualifikasi PON XX cabang olahraga karate yang juga menjadi seleksi terakhir tim nasional Indonesia untuk SEA Games 2019, rencananya akan mempertandingkan 8 nomor putra dan 7 nomor putri. Kita menargetkan untuk meraih juara umum di babak kualifikasi untuk mengamankan tiket menuju Papua sekaligus menempatkan banyak atlet kita di pelatnas SEA Games 2019,” terangnya.
Optimisme tersebut didasarkan pada potensi atlet yang dimiliki Jabar sebagai juara umum PON XIX/2016 cabang olahraga karate dengan raihan 5 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu. Selain itu, Jabar pun memiliki beberapa atlet pendatang baru potensial yang mampu mencetak prestasi di level internasional.
“Beberapa atlet karate Jabar eks PON XIX, masih bisa berlaga di PON XX nanti seperti Romario Satiamu, Maruli Butar-butar, Imam Tauhid Regananda, Sandi Firmansyah, Intan Nurjannah, Asmaul Husna, hingga atlet kata beregu putri Ayu Rahmawati dan Eva Fitria Setiawati. Kalaupun ada pembatasan usia maksimal 27 tahun di PON XX cabang olahraga karate, kemungkinan yang tercoret hanya Imam dan Husna,” paparnya.
Sebagai juara umum PON XIX, Arif mengaku jika target Jabar untuk mengulang prestasi tahun 2016 dipastikan berat. Meski memiliki atlet dengan kemampuan dan potensi besar, Arif tetap mewaspadai kekuatan daerah lain. Baik dari sisi teknik maupun non-teknis.
“Untuk peta persainga, DKI Jakarta akan jadi kompetitor terkuat apalagi didukung dengan beberapa mantan pengurus FORKI DKI Jakarta yang sekarang bercokol di kepengurusan PB FORKI. Bahkan rencana babak kualifikasi PON XX yang awalnya akan digelar di NTT, justru ditarik ke DKI Jakarta pada Oktober 2019 mendatang. Tapi selain DKI Jakarta, masih ada Sumatera Utara (Sumut) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Jawa Timur (Jatim) yang bisa jadi batu sandungan. Karena itu, dituntut determinasi tinggi dari setiap komponen dan dukungan semua pihak sehingga setiap potensi yang kita miliki bisa dimaksimalkan,” pungkasnya.
(ageng)