BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sebanyak 100 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bela Negara di Komando Pendidikan (Dodik) Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Kabupaten Bandung Barat, selama 20 hari.
Melalui pelatihan yang digelar sejak Senin (8/7/2019), para ASN baru ini diharapkan memiliki sikap (attitude), disiplin dan etos kerja yang baik sebagai pelayan masyarakat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Rahmat Sutrisno menuturkan, pada proses seleksi nasional CPNS tahun 2018, pihaknya sudah merekrut sebanyak 454 orang yang akan ditempatkan di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Cirebon.
Dalam tiga gelombang, para ASN baru di lingkungan Pemkab Cirebon dititipkan di Komando Pendidikan (Dodik) Bela Negara Rindam III/Siliwangi untuk digembleng dalam Diklat Bela Negara.
” Untuk gelombang pertama, hanya 100 orang ASN baru yang ikut dan berasal dari berbagai OPD di lingkungan Pemkab Cirebon. Sisanya, akan mengikuti diklat dalam dua gelombang terakhir,” ujar Rahmat saat ditemui di sela-sela kegiatan, Selasa (9/7/2019).
Rahmat mengaku, para ASN baru wajib mengikuti Diklat Bela Negara agar memiliki sikap, karakter, profesionalitas, serta disiplin yang baik. Sebagai pelayan masyarakat, para ASN dituntut memiliki sikap (attitude) yang baik, disiplin, karakter, hingga semangat kerja keras dan pantang menyerah.
” Tak hanya itu, sebagai warga negara dan aparat negara, ASN pun harus punya rasa cinta tanah air dan bela negara yang lebih baik dan tinggi dibanding warga negara lain. Pendiri bangsa ini kan menitipkan amanat agar negara ini berdaulat adil dan makmur, sehingga ASN-nya pun harus punya karakter soal kebangsaan. Itu yang melatarbelakangi kita bekerjasama dengan Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi dalam mendidik dan melatih ASN agar punya karakter, profesional, disiplin, dan cinta tanah air,” tuturnya.
Usai kegiatan diklat, lanjutnya, para ASN ini diharapkan menjadi perekat persatuan bangsa dalam mencapai visi misi bangsa maupun visi misi kabupaten. Para ASN ini pun diharapkan bisa memberikan warna tersendiri bagi ASN lain di Pemkab Cirebon
dan menjadi titik tonggak kemajuan Kabupaten Cirebon pada 10-15 tahun kedepan.
” Mereka kita proyeksikan sebagai garda terdepan dalam perubahan Kabupaten Cirebon menjadi lebih baik. Untuk evaluasi, nanti Badan Diklat dan Pengembangan SDM yang melakukan. Apa yang jadi kekurangan dan kelebihan sebagai bhahan evaluasi untuk membentuk rancangan kebijakan di tahun berikutnya,” tegasnya.
Sementara Komandan Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Letkol Teguh Edi Pamungkas menerangkan, kegiatan diklat bagi pada ASN di lingkungan Pemkab Cirebon menjadi yang pertama dilakukan di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi.
Kegiatan tersebut dalam rangka penyiapan ASN yang memiliki karakter, disiplin, cinta tanah air, loyalitas, hingga pantang menyerah sebagai dasar mereka menghadapi berbagai dinamika dalam melayani masyarakat.
” Kita dari Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi menyiapkan program yang disesuaikan dengan program Pemkab Cirebon dan sesuai dengan output yang diharapkan. Kami hanya membantu dalam hal pembinaan, pembimbingan dan pengasuhan khususnya dalam pembentukan karakter,” ujar Teguh.
Selama 20 hari, lanjutnya, kegiatan ASN ini sudah diatur sedemikian rupa yang disesuaikan dengan program kegiatan. Mulai dari bangun tidur, beribadah, makan, pembekalan materi, hingga kembali ke tempat tidur.
” Dalam 20 hari ini semua kita atur dengan harapan mereka punya manajemen pribadi yang baik sehingga bisa diaplikasikan saat mereka menghadapi tugas di pekerjaannya setiap hari sebagai ASN. Kahi hanya mendukung dalam rangka pembentukan karakter, diluar materi internal yang disampaikan pihak pemerintahan,” terangnya.
Untuk kerjasama Diklat Bela Negara dan Character Building dengan pihak pemerintah kabupaten/kota yang lain, Teguh mengaku jika pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya. Meski sesuai dengan tugas pokok kesatuan yakni bela negara, namun secara institusi harus ada kemitraan.
” Melalui diklat yang dilakukan, harapan kita bagaimana membekali setiap warga negara memiliki karakter yang baik, cinta tanah air, disiplin, berdedikasi, dan pantang menyerah. Terkait program diklat, kita tidak pukul rata seperti militer tapi melihat dulu siapa yang dididik dan output yang ingin dihasilkan oleh institusi maupun mitra yang bekerjasama,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)