Kamis 12 Desember 2024

Kondisi Lintasan Sepatu Roda Saparua Butuh Perbaikan

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kondisi lintasan Sepatu Roda di komplek olahraga Saparua, Jalan Ambon Kota Bandung, sudah sangat memprihatinkan dan butuh perbaikan, demikian diungkapkan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Jawa Barat, Hengky Hendrayana Surya.

Hengky menuturkan, lintasan sepatu roda Saparua yang menjadi venue PON XIX tahun 2016 lalu menjadi satu-satunya lintasan sepatu roda di Kota Bandung. Saat ini, kondisi lintasan sudah tidak layak dipergunakan sebagai venue pertandingan atau bahkan untuk sekadar latihan.

” Sebagai Binpres Porserosi Jabar, saya miris dengan kondisi lintasan sepatu roda di Saparua ini. Saya ini dulu mantan atlet, kalau dengan kondisi lapanhan seperti ini sangat sulit untuk berprestasi,” ujar Hengky saat ditemui di lintasan sepatu roda Saparua, Jalan Ambon Kota Bandung.

Kondisi lintasan sepatu roda di Saparua, dinilainya sudah sangat tidak layak sebagai venue pertandingan. Bahkan lintasan sepatu roda Saparua jauh lebih buruk dibandingkan lintasan sepatu roda lain di Jabar yakni di Bekasi dan Karawang.

” Sudah banyak atlet yang jatuh disini (Saparua), karena lintasannya sudah rusak berat. Kita sangat berharap ada perbaikan besar di lintasan sehingga bisa kembali digunakan. Baik untuk latihan maupun pertandingan,” terangnya.

Kerusakan di lintasan terutama pada landasan karena aspal yang sudah mengelupas dan hampir di semua bagian lintasan sudah tidak lagi tertutup aspal dan hanya menyisakan kerikil. Bahkan di beberapa bagian, lintasan sudah mengalami retakan yang melintang sehingga tidak bisa digunakan untuk latihan maupun pertandingan.

Dengan kondisi trek lintasan yang mengelupas, retak-retak, dan tidak lagi rata, sangat berpengaruh pada prestasi atlet sepatu roda Jabar. Pasalnya, Kota Bandung dan Jabar merupakan salah satu gudang atlet sepatu roda di Indonesia.

” Selain kondisi lintasan yang sudah rusak, dari sisi kemiringan lintasan pun membutuhkan sedikit perbaikan,” tambahnya.

Hengky yang juga merupakan pelatih sepatu roda Indonesia ini mengatakan jika lintasan sepatu roda Saparua harus mengalami perbaikan besar-besaran. Dirinya menyarankan agar lintasan dibongkar dan diganti beton lalu diaspal ulang dan di cat khusus.

” Kalau begitu pasti akan lebih baik dan bisa digunakan kembali untuk latihan maupun pertandingan. Kalau dengan kondisi saat ini, jelas tidak mungkin dipakai,” terangnya.

Hengky mengaku, pihaknya pernah berupaya untuk melakukan perbaikan pada saat pelaksanaan beberapa even di lintasan sepatu roda Saparua. Salah satunya pada saat pelaksanaan Porda Jabar XIII tahun 2018 lalu.

” Kita sudah siapkan aspal untuk melapis ulang lintasan. Namun kita tidak bisa melakukan perbaikan karena terkendala pengelolaan serta kepemilikan sarana yang merupakan aset Pemprov Jabar dan saat ini dikelola oleh Bidang Umum Pemprov Jabar,” tambahnya.

Hengky menuturkan, kerusakan yang terjadi di lintasan sepatu roda Saparua kebih dikarenakan sistem pemeliharaan yang kurang baik. Selain itu, kondisi lintasan yang terbuka membuat trek mudah rusak akibat terpapat langsung panas matahari maupun air hujan.

” Kami berharap ada pengelolaan dari pihak ketiga bagi venue eks PON ini sehingga pemeliharaan bisa lebih baik. Selain itu, akan lebih baik dan awet jika lintasan ini tertutup setidaknya di sekitar lintassn sehingga tidak terpapar langsung panas matahari atau air hujan karena akan menyebabkan lintasan lebih mudah rusak. Saya yakin, banyak pihak ketiga yang mau mengelola tinggal bagaimana perhatian dan kepedulian Pemprov Jabar pada bidang olahraga ini,” tegas.

(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img