BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kejuaraan bulutangkis ‘Daihatsu Astec Open 2019’ kembali mendatangi Kota Bandung setelah sebelumnya digelar di tahun 2018. Kejuaraan Bulutangkis ‘Daihatsu Astec Open 2019’ sendiri akan digelar di Gymnasium UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, 1-6 Juli 2019.
Domestic Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Rudy Ardiman menuturkan, kejuaraan ini menjadi salah satu brand marketing dari Daihatsu yakni Sehat bersama Daihatsu.
Untuk itu, Daihatsu pun fokus dalam mengembangkan dan mendukung kegiatan olahraga untuk ikut menyehatkan masyarakat Indonesia.
“Kenapa kita pilih bulutangkis karena ini olahraga populer dan menjadi salah satu cabang olahraga yang sudah berprestasi di level internasional,” ujar Rudy saat memberikan keterangan pers di Kapulaga Cafe, Jalan Dayang Sumbi Kota Bandung, Jumat (28/6/2019).
Untuk gelaran kejuaraan di tahun 2019, pihaknya menargetkan peserta kejuaraan dengan total sebanyak 4.500 atlet. Untuk gelaran di Kota Bandung, jumlah peserta yang mendaftar sudah mencapai sekitar 1.500 atlet.
“Sebenarnya untuk gelaran di Kota Bandung, kita hanya menargetkan sekitar 700 peserta tapi jumlah atlet yang mendaftar justru melampaui target mencapai 1.500 peserta. Sebenarnya bisa jauh lebih banyak, tapi kita membatasi untuk disesuaikan dengan waktu pertandingan,” tegasnya.
Wakil Ketua III Pengprov PBSI Jabar, Gianto Hartono mengaku sangat mendukung pelaksanaan kejuaraan yang untuk kali kedua digelar di Bandung. Kejuaraan sendiri diharapkan bisa menambah pengalaman dan meningkatkan kualitas atlet di Jabar.
“Kita pasti mendukung kejuaraan ini, karena sangat bagus untuk pembinaan prestasi atlet bulutangkis. Apalagi kejuaraan ini lebih menekankan pada pembibitan atlet bulutangkis di setiap daerah,” tegas Gianto yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan.
Dengan banyaknya gelaran kejuaraan bertaraf nasional dan internasional di Kota Bandung, Jabar, Gianto menuturkan jika keberadaan GOR bulutangkis dengan standar internasional di Kota Bandung sudah sangat mendesak. Terlebih, Jabar sudah dikenal sebagai provinsi yang mampu mencetak atlet bulutangkis potensial dan berprestasi hingga level internasional.
“Tinggal bagaimana kebijakan dari pemerintah, apakah peduli dengan kemajuan di bidang olahraga atau tidak. Apalagi bulutangkis yang sudah mampu berprestasi di tingkat dunia dan komplek olahraga Pajajaran, Bandung, bisa disulap menjadi GOR Bulutangkis dan komplek olahraga dengan level dunia. Pertanyaannya, pemerintah mau atau tidak?” tegasnya.
Kejuaraan bulutangkis ‘Daihatsu Astec Open 2019’ ini akan mempertandingkan empat kategori kelompok usia (KU) pembibitan dan pembinaan. Yakni KU-11 tahun, KU-13 tahun, KU-15 tahun, dan KU-17 tahun.
Kejuaraan bulutangkis ‘Daihatsu Astec Open 2019’ merupakan kerjasama antara Daihatsu dan Alan & Susi Technology (Astec) yang digelar sejak tahun 2016. Pada tahun 2019, kejuaraan akan digelar di tujuh kota di Indonesia sejak bulan Maret sampai November 2019.
Gelaran di Kota Bandung pada tahun 2019, menjadi gelaran ketiga setelah sebelumnya digelar di Medan pada 12-16 Maret 2019 dan Balikpapan pada 26-30 Maret 2019. Usai pelaksanaan di Bandung, kejuaraan dilanjutkan di Yogyakarta (20-24 Agustus), Makasar (10-14 September), Surabaya (8-12 Oktober) dan gelaran final di Jakarta (4-9 November).
(ageng/Hen)