spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Sirnas Premier Li Ning – Jawa Barat Open 2019 Jadi Ajang bagi Wasit Naikan Level

     

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Gelaran Djarum Sirnas Premier Li Ning – Jawa Barat Open 2019 yang digelar di tiga GOR di Kota Bandung sejak Senin (24/6/2019), menampilkan hal berbeda. Selain sportainment yang diisi hiburan live music serta undian doorprize bagi penonton, sirnas seri tiga tahun 2019 ini pun menjadi ajang seleksi bagi wasit Jabar untuk meningkatkan level.

    Koordinasir Wasit Djarum Sirnas Premier Li Ning – Jawa Barat Open 2019, Abdul Latif Jaohari menuturkan, pada gelaran sirnas kali ini mempertandingkan sekitar 1.276 pertandingan dan melibatkan 1.255 pebulutangkis yang membela 165 klub dari enam negara termasuk Indonesia. Pertandingan tersebut, akan dipimpin oleh 36 orang wasit dan 56 orang hakim garis.

    “Dari 36 wasit yang akan memimpin, sebanyak 14 wasit diantaranya memiliki sertifikat level nasional dan sisanya merupakan wasit dengan sertifikat level Jabar,” ujar Latif saat ditemui di sela-sela pertandingan di GOR Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Selasa (25/6/2019).

    Latif menambahkan, wasit dan referee di Jabar sendiri masih sangat sedikit yang memiliki kualifikasi level nasional maupun internasional. Komposisi wasit dan referee tersebut, dinilai tidak seimbang dengan kondisi Jabar sebagai salah satu ‘kontributor’ utama pebulutangkis bagi Indonesia di ajang kejuaraan internasional.

    “Jabar sendiri dikenal sebagai pencetak atlet bulutangkis dunia, bahkan banyak legenda bulutangkis Indonesia dengan level dunia berasal dari Jabar. Karena itu, sirnas kali ini kita jadikan ajang pemanasan sekaligus seleksi bagi wasit Jabar untuk menaikan levelnya hingga internasional sehingga wasit yang memimpin di sirnas kali ini wajib menggunakan bahasa Inggris,” tegasnya.

    Hal senada diungkapkan Ketua Bidang Turnamen, Perwasitan dan Referee Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Eddiyanto Sabarudin. Edi menilai, Jabar masih stagnan dalam hal perwasitan.

    Saat ini, lanjut Edi, Jabar hanya memiliki Abdul Latif Jaohari yang memiliki sertifikat wasit internasional dari BWF sekaligus menjadi yang termuda dan masih aktif. Wasit Indonesia sendiri, termasuk Latif, sering dipercaya BWF (badan bulutangkis dunia) untuk memimpin laga-laga internasional baik single even maupun multi even.

    “Karena itu, Jabar harus mulai melakukan regenerasi dalam hal perwasitan. Baik dari sisi jumlahnya ditambah maupun dari sisi kaulitas levelnya pun harus ditingkatkan hingga level internasional,” pungkas Edi.

    (ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img