Dari total 12 atlet asal negeri Sakura yang berlaga, sebanyak 10 atlet dipastikan melaju ke babak kedua laga kualifikasi.
Atlet pertama yang berhasil melaju ke babak kedua laga kualifikasi yakni Sogo Mayu yang berhasil mengalahkan ‘ratu sirnas’ Hera Desi Ana Rachmawati yang membela Mutiara Cardinal Bandung dengan skor ketat 22-20, 21-17.
Sogo Mayu akan berhadapan dengan unggulan pertama laga kualifikasi tunggal dewasa putri asal PB Bintang Solibad Indonesia Novia Rahmawati di babak kedua.
Kemudian Yuki Minei yang mengalahkan atlet Sangkuriang Graha Sarana (SGS) PLN Bandung, Elisabeth Purwaningtyas (21-7, 21-9) dan akan menghadapi rekannya Fukunaga Aya yang mendapatkan bye di babak pertama.
Atlet Jepang lain yang melaju ke babak kedua yakni Ebizawa Hana yang mengalahkan Putri Ayu Desiderianti (SGS PLN Bandung) dengan skor 21-15 dan 21-13 serta menghadapi rekannya Natsuki Higuchi yang mendapatkan bye di babak pertama.
Duel Jepang di babak kedua pun terjadi antara Funahashi Kato yang mengalahkan atlet klub Semen Baturaja Palembang, Mia Mawarti Utami (21-15, 21-13) kontra Moe Ikeuchi yang mengalahkan atlet SGS PLN Bandung, Rizma Anestasy Violeta (21-12, 21-10).
Lalu Mishima Yuri yang mengalahkan Sarwendah Badminton Club, Michele Pricilia Liwongan Lie (21-12, 21-11) akan menghadapi Moka Shigenobu yang mendapatkan bye di babak pertama.
Dua atlet Jepang lain yang melaju ke babak kedua laga kualifikasi tunggal dewasa putri, yakni Ayaho Sugino yang mengalahkan atlet SGS PLN Bandung, Maria Veronica (21-14, 21-17) serta Sakura Saito yang mengalahkan atlet Dinamis Sumedang, Mayasya Afifah Hidayat (21-15, 21-9).
Satu-satunya atlet asal Jepang mengalami kalah yakni Chiho Yamashita yang harus mengakui keunggulan atlet asal Sarwendah Badminton Club, Ribka Gabriella dengan skor 21-17, 18-21, 21-19.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Barat, Umar Djaidi mengaku jika penampilan atlet asal Jepang pada Djarum Sirnas Premier Li Ning – Jawa Barat Open 2019 harus diwaspadai. Selain mempunyai kualitas permainan yang cukup baik, Jepang sendiri mengirimkan perwakilan atlet yang cukup banyak.
“Dari empat negara dari luar negeri yang mengirim atletnya ke ajang sirnas di Bandung kali ini, Jepang menjadi negara yang patut diwaspadai. Mereka mengirim atlet cukup banyak sekitar 50 atlet,” ujar Umar saat ditemui di GOR Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Senin (24/6/2019).
Umar berharap, pada gelaran sirnas di Kota Bandung kali ini bisa ada pemain asal Indonesia yang mampu tampil di babak final. Khusus untuk atlet asal Jabar, terutama atlet asal Mutiara Cardinal Bandung, Umar mengaku jika peluang untuk merebut gelar tetap terbuka.
“Untuk sirnas pertama di Purwokerto, atlet asal Mutiara gagal mendapatkan gelar tapi berhasil merebut gelar pada seri kedua di Palembang. Semoga saat tampil di ‘rumah’ sendiri di Bandung, atlet asal Jabar khususnya Mutiara bisa meraih gelar atau setidaknya tampil di babak final,” terang Umar yang juga menjabat sebagai pembina di klub Mutiara Cardinal Bandung.
Umar menuturkan, persaingan antara atlet pada gelaran sirnas di Kota Bandung kali ini cukup ketat. Pasalnya, hampir semua atlet inti dari masing-masing klub besar di Indonesia turun. Termasuk atlet dari pelatnas pratama.
“Bisa meraih dua gelar dari 19 gelar yang diperebutkan di ajang sirnas kali ini, itu sudah bagus. Kita berharap anak-anak bisa bermain bagus dan ada yang mewakili Jabar ke babak final. Kalau dilihat dari peluang, saya prediksi yang akan keluar sebagai juara umum itu dari PB Jaya Raya, PB Djarum, atau PB Exist,” tegas dia.
(Ageng/LIN)