Ketua Pelaksana Budi Setiawan mengatakan bahwa pelaksanaan kompetisi menjadi salah satu syarat yang diterapkan Fédération Internationale de Basketballatau federasi bola basket dunia (FIBA) untuk menghitung poin setiap atlet.
Poin itu secara otomatis teriput di daftar ranking atlet bola basket 3on3 dunia. Ranking yang dimiliki atlet, dihitung berdasarkan poin yang diperoleh dari setiap keikutsertaan mereka pada ajang kompetisi berlabel FIBA Endorsed atau kompetisi yang diakui FIBA.
“Dalam pertandingan bola basket 3on3 ini, setiap atlet sudah mengantongi poin sesuai keikutsertaan mereka pada pertandingan resmi FIBA Endorsed. Drawing pada kejuaraan ini diatur sistem FIBA berdasarkan ranking atlet dan menerapkan sistem gugur tunggal. Itulah kenapa ada FIBA Endorsed di nama kejuaraannya,” kata Budi di sela kejuaraan, Sabtu (15/6/2019).
Dari total atlet yang mengikuti kejuaraan ‘West Java Championship – FIBA Endorsed 3on3’, lanjutnya, dibagi dalam dua kelompok usia sesuai dengan ketentuan FIBA. Yakni kelompok usia (KU) 18 tahun atau kelahiran maksimal 2001 dan KU-23 tahun atau tahun kelahiran maksimal 1997.
“Di masing-masing KU, diikuti oleh 18 tim bola basket 3on3 yang dalam satu tim dihuni empat atlet. Untuk pertandingan di KU-18 tahun, diikuti 12 tim putra dan 6 tim putri. Dan di KU-23 tahun diikuti sebanyak 12 tim putra dan 6 tim putri,” kata dia.
Pada kejuaraan kali ini, kata dia, tidak semua pengcab Perbasi kota/kabupaten di Jabar mengirimkan perwakilannya. Dari 27 pengcab Perbasi kota/kabupaten, hanya sekitar 16 kota/kabupaten yang mengirim perwakilan atletnya.
16 daerah itu, seperti Kota Bogor, KabupatenBogor, Kabupaten Cianjur, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Majalengka.
“Ke depan kita berharap bisa diikuti semua kabupaten/kota. Kita berencana menjadikan kejuaraan ini sebagai kegiatan rutin layaknya liga IBL namun di tingkat Jabar,” kata dia.
(Ageng/LIN)
