BANDUNG, FOKUSJabar.id : Di masa-masa terakhirnya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), Raja Sapta Oktohari telah mampu menjadikan balap sepeda Indonesia makin disegani di level dunia.
Prestasi terbaru yang disumbangkan PB ISSI 2015-2019 dibawah pimpinan Raja Sapta Oktohari yakni dua medali emas di ajang SEA Games 2017 dan dua medali emas di Asian Games 2018.
” Hari ini, ISSI sudah sampai ke tempat dimana kita punya posisi bargaining yang sangat baik di dunia. Pelaksanaan pertandingan balap sepeda di Asian Games dan Asian Paragames tahun 2018 kemarin, mendapat apresiasi dunia. Bahkan kita pun dipercaya duduk dalam kepengurusan UCI,” ujar Raja Sapta saat ditemui usai pelantikan Pengprov ISSI Jabar 2019-2023 di Ballroom Grand Aquila Hotel, Jalan Pasteur Kota Bandung, Jumat (24/5/2019),
Raja Sapta menuturkan, prestasi yang diraih karena pihaknya menempatkan enam target prioritas pengembangan secara berurutan saat kepengurusan terbentuk. Yakni atlet, pelatih, commissioner, even, venue, dan organisasi.
“Kita tempatkan organisasi di posisi terakhir, karena kalau sibuk ngurusin organisasi maka prestasi tidak hadir. Semakin lama berkutat dengan organisasi maka semakin jauh kita tertinggal di dunia,” terangnya.
Untuk pengembangan atlet, pihaknya sudah menetapkan jika ajang PON menjadi ajang seleksi tim nasional sejak PON XIX di Jabar tahun 2016. Sehingga saat ada keributan atau kericuhan atlet atau daerah saat PON berlangsung, maka pihaknya akan langsung mencoret daerah yang bersangkutan untuk masuk tim nasional.
” Kalau saat seleksi saja sudah ribut, apalagi saat masuk tim nasional. Dan sekarang kita pun sudah memiliki Badan Tim Nasional yang sedang sibuk mempersiapkan atlet untuk mengejar poin Olimpiade Jepang tahun 2020 karena kita masih punya peluang di nomor trek, road race, dan bmx,” terangnya.
Selain itu, pihaknya pun terus berupaya untuk melahirkan commissioner level dunia di Indonesia. Bahkan PB ISSI pun siap mendukung dan mendorong commissioner balap sepeda yang mumpuni untuk mengikuti kursus tingkat dunia.
” Untuk even, kita terus tingkatkan kualitas dan klasifikasi kejuaraan balap sepeda di Indonesia sehingga sesuai dengan standar UCI. Dari sisi venue, kita punya velodrome terbaik di dunia di Rawamangun dan sirkuit BMX terbaik di dunia di Pulomas. Jadi jangan sampai semua ini sia-sia karena organisasinya berantakan,” tegasnya.
Untuk itu, Raja Sapta pun meminta secara khusus untuk Jabar bisa kembali menjadi ‘pabrik’ atlet balap sepeda untuk Indonesia. Tidak hanya dari kuantitas, namun juga dari sisi kualitas atlet yang dilahirkan.
” Atlet itu kan ujung tombaknya ada di pengprov. Kita kekurangan atlet berkualitas di MTB khususnya cross country, ini tantangan bagi Jabar. Karena itu, pengurusnya jangan ribut terus karena atletnya bisa ‘tenggelam’. Jadikan Jabar ini kembali menjadi ‘pabrik’nya atlet balap sepeda,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)