BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dinas Pembedayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jawa Barat mendorong desa-desa tertinggal semakin berkembang. Salah satunya melalui program Patriot Desa.
Kepala DPMD Jabar Dedi Sopandi mengatakan bahwa sejak 9 Mei lalu pihaknya telah membuka pendaftaran bagi masyarakat yang hendak berkontribusi menjadi Patriot Desa.
“Sekarang sudah ada 1010 orang pendaftar, padahal kita hanya butuh 100 orang,” kata Dedi seusai acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Senin (13/5/2019).
Patriot Desa ini akan diturunkan pada desa yang dianggap desa sulit. Tetapi sebelum itu para partiot akan diberikan pelatihan terlebih dahulu untuk mendapat bimbingan agar mampu membawa perubahan pada desa itu.
Patriot Desa ini salah satu tugasnya sebagai
mentorship, yakni membicarakan pemasaran akses permodalan dan manajemen, khususnya kepada desa yang belum memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Setelah dibimbing, baru diturunkan. Selain mereka mendapat gaji, mereka pun akan dilatih,” jelas Dedi.
Setelah masuk proses rekrutmen, pihaknya akan mengambil sekitar 250 orang untuk dididik oleh pelatih dari hasil pemenang lelang.
“Lelangnya tahun ini. Kurang lebih di HPS (Harga Perkiraan Sendiri) itu di Rp8 sampai Rp9 milyar. Itu untuk setahun, untuk 100 orang dan untuk 100 titik desa, termasuk juga dengan pelatihan,” kata dia.
Kendati begitu Dedi belum bisa memastikan berapa gaji yang akan diterima para Patriot Desa per bulannya. Apalagi posisi saat ini masih harus menempuh konsep pemeliharaan yang dilakukan pemenang lelang.
“Tahun pertama masih gabung dengan biaya keseluruhannya. Tahun depan baru dilakukan kontrak antara kami dengan mereka langsung,” kata Dedi.
Dalam prekrutan Patriot Desa, kata dia, diutamakan masyarakat Jabar karena akan lebih memahami setiap potensi di desa itu.
(LIN)