TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Untuk mencegah terjadi inflasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar Pasar Murah Rakyat (PMR) 2019.
PMR digelar di sepuluh kecamatan yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya selama sepuluh hari dengan melibatkan instansi terkait Dinas Ketahanan Pangan, Kadin, Bank Indonesia (BI) serta BUMN lainnya.
PMR sendiri digelar mulai tanggal 9 hingga 23 Mei 2019. Dan dilaunching Wakil Wali (Wawali) Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf bertempat di halaman Kantor Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya, Jumat (10/5/2019).
Wawali Kota Tasikmalaya mengatakan, setiap bulan puasa harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) di pasar kerap mengalami kenaikan. Alhasil, masyarakat merasa terbebani dengan lonjakan harga tersebut.
” PMR tentunya menjadi solusi dan alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok keluarga dengan harga murah. Ya, di bawah harga pasar,” ungkap M.Yusuf, Jumat (10/5/2019).
Pemerintah katanya, jika harga-harga Kepokmas sudah melonjak naik, wajib melaksanakan operasi pasar guna menstabilkan harga-harga di pasaran.
” Pasar rakyat ini bentuk upaya pemerintah dalam menstabilkan harga. Dengan begitu, masyarakat mendapatkan harga kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau,” sambungnya.
Yusuf menambahkan, selain untuk menstabilkan harga sembako, PMR juga bertujuan untuk mencegah terjadinya inflasi.
” Kita wajib mengantipasi inflasi, karena hal ini dapat merepotkan pemerintah. Jika harga tidak stabil, inflasi akan naik akan berdampak terhadap daya beli masyarakat,” ujarnya.
Dia pun meminta, agar masyarakat dapat memanfaatkan PMR yang digelar untuk berbelanja kebutuhan puasa dengan harga murah dan lebih terjangkau.
(Seda/Bam’s)
