BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat menilai kondisi di dinas kesehatan Jabar saat ini mengkhawatirkan akibat tak kunjung adanya pimpinan definitif.
Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Jabar, Abdul Hadi Wijaya, mengatakan akibat belum adanya Kepala Dinas definitif di Dinkes Jabar, sejumlah program kerja tidak berjalan. Sebagai contoh, menurutnya pada 2018 kemarin serapan anggaran SKPD itu berada di bawah 80 persen.
“Rumah sakit di Pameungpeuk (Garut) gagal lelang, karena dinas dipimpin oleh plt,” kata Abdul, Senin (6/5/2019).
Oleh karena itu, Abdul Hadi meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil segera menunjuk kepala dinas kesehatan definitif agar program kerja segera berjalan. “Kan ingin Jabar ‘ngabret’. Segera pilih kadis definitif. Ini mendekati darurat, hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan jadi tertunda,” katanya.
Sebelumnya, seleksi calon kepala dinas Kesehatan (Kandinkes) Jabar sudah mulai mengerucut pada 3 nama. Namun, Pemprov Jabar hingga saat ini belum menetapkan nama Kadinkes Jabar yang terpilih.
Menurut Sekda Jabar Iwa Karniwa, nama Kadinkes tersebut sudah diajukan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN). Jadi, tinggal menunggu dari KASN. “Proses seleksinya sudah tiga besar. Nanti Pak Gubernur yang mengambil langkah untuk pelantikan,” kata Iwa.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, ketiga kandidat yang ada, dua berasal dari internal Dinkes Jabar dan satu kepala Dinkes dari provinsi lain.
Pertama yakni Berli Ramdani yang merupakan Kadinkes Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, lalu Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Jabar Dokter Marion Siagian dan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Jabar Dokter Sri Sudartini.
(Vetra)
