BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pengamat Sepakbola dari Topskor, Arif Nugraha mengatakan, pergantian pelatih Milan Radovic oleh Rene Alberts pada Jumat (3/5/2019) kemarin dinilai cukup janggal dari segi etika.
Pasalnya, Arif menilai pergantian pelatih itu dilakukan sehari sebelum Persib Borneo Fc pada laga penentu di Si Jalak Harupat, Sabtu (4/5/2019) hari ini. Padahal sebelum pertandingan pemain membutuhkan strategi. Terlebih pertandingan Leg Kedua kali ini merupakan tiket penentu bagi Persib agar dapat masuk ke semifinal Liga Indonesia.
“Sebetulnya dari segi etika, ini cukup janggal. Pemberhentian Radovic ketika tim butuh kemenangan. Sedang membutuhkan motivasi dan nahkoda, strategi untuk menang. Ini kan pertandingan penentu. Tetapi di satu sisi harus terjadi pergantian pelatih secara mendadak,” ucap Arif.
Ia mengatakan, pergantian pelatih lebih baik dilakukan sebelum atau bahkan setelah pertndingan. Menurutnya, gejalanya sudah terlihat ketika lopicic diberhentikan di tengah pertandingan.
“Persoalannya kan tim. Tim kan ada asistennya. Setelahnya atau sebelumya, jadi pasti kan. Tapi ini kan sudah ada gejala yang kurang elok. Ketika pertengahan pertandingan, Lopicic sudah diputus kemudian diikuti oleh Radovic,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arif mengira jika pergantian Radovic merupakan ketakutan manajemen jika sewaktu-waktu Bobotoh melakukan aksi jika tidak menerima tim kesayangannya mengalami kekalahan.
“Karena memang apakah ini ada sebuah ketakutan yang akan dihadapinya. Siapa dan apa mungkin, ini kalau kalah ada aksi antisipasi dari bobotoh kita juga tidak tahu. Kita juga tidak tahu apa makna di balik semua ini,” tandasnya.
(Vetra)