Tim yang terbentuk akan menjadi wakil Jabar untuk menghadapi babak kualifikasi PON XX/2020 yang rencananya digelar di Bandung pada bulan November 2019.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Pengprov Kodrat Jabar Budi Rachmat menuturkan, seleksi diikuti oleh 42 orang atlet dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor.
“Ada atau tidak anggaran, seleksi ini harus kita gelar. Seleksi ini kita gelar selama tiga hari (Kamis 2 Mei hingga Sabtu 4 Mei 2019),” kata Budi di Sekretariat Pengprov Kodrat Jabar, GOR Sasakawa, komplek olahraga Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Jumat (3/5/2019).
Pada seleksi ini, pihaknya hanya memanggil atlet yang menjadi finalis di setiap nomor pada Porda XIII Jabar tahun 2018 lalu.
“Seharusnya lebih dari 42 atlet yang ikut serta dalam seleksi atau 200 persen komposisi atlet dari 18 nomor pertandingan tersebut. Namun ada beberapa atlet yang mundur karena beberapa alasan,” jelas dia.
Pada seleksi tersebut, pihaknya melihat kemampuan atlet dari berbagai aspek. Selain fisik dan teknik, mental atlet pun dipantau melalui skema pertandingan.
“Dalam dua hari ini, kita fokus pada fisik dan teknik atlet. Atlet kita minta untuk memeragakan teknik tarung derajat yang benar melalui shadow fight. Baik bagi atlet di nomor tarung maupun seni gerak,” kata Budi
Pada hari terakhir seleksi, pihaknya akan memantau mental atlet dalam sebuah skema pertandingan atau kompetisi. Bagaimana atlet tersebut menerapkan setiap teknik, fisik hingga strateginya saat bertanding.
“Seleksi dilakukan tim pelatih yang didukung tim independen dari pengprov Kodrat Jabar. Setelah seleksi kita langsung umumkan 20 atlet terpilih. Tapi mereka belum pasti akan perkuat Jabar di babak kualifikasi PON XX, karena kita akan tetap berlakukan sistem promosi degradasi,” kata dia.
(Ageng/LIN)