CIAMIS, FOKUSJabar.id : Kepala Ruang Poli Thalassemia RSUD Kabupaten Ciamis, Dini Andini menyebut, tahun 2019 pihaknya mencatat sebanyak 200 pasien penderita Thalasemia membutuhkan pasokan darah dari para pendonor.
Dini menjelaskan, setiap bulan pasien Thalassemia harus melakukan tranfusi darah sati hingga dua minggu sekali. Dengan demikian, kebutuhan darah sangat diperlukan untuk membantu mereka.
” Setiap bulan para pasien memerlukan darah. Satu pasien saja per bulannya ada yang harus tranfusi dua-empat kali. Kita bisa bayangkan jika dikalkulasikan dengan jumlah pasien yang ada,” ucap Dini.
Menurut Dini, kebutuhan darah untuk para pasien Thalassemia saat ini masih disuplai Palang Merah Indonesia (PMI). Karenanya, dia anjurkan agar keluarga pasien memiliki minimal tiga orang pendonor.
” Kita masih mengandalkan pasokan darah dari PMI, juga mensosialisasikan kepada para keluarga pasien Thalassemia untuk memiliki pendonor tetap. Namun hal tersebut masih terkendala dengan minimnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya,” ungkap Dini.
Dia berharap, kesadaran masyarakat Ciamis untuk membantu sesama dengan mendonorkan darahnya meningkat. Selain untuk kebaikan, donor darah juga baik untuk kesehatan tubuh.
” Jangan takut untuk mendonorkan darah kita, karena dampaknya baik untuk kesehatan sistem reproduksi tubuh,” tegasnya.
Donor darah secara teratur diketahui dapat menurunkan kekentalan darah. Menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. Menurunkan risiko kanker. Membantu menurunkan berat badan. Mendeteksi penyakit serius. Membuat lebih sehat secara psikologis dan memperpanjang usia.
(Riza M Irfansyah/Bam’s)