BANDUNG, FOKUSJabar.id: Ratusan orang pendemo yang diduga menjadi biang kegaduhan pada peringatan Hari Buruh (May Day) di Kota Bandung, dikumpulkan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka Kota Bandung, Rabu (1/5/2019) kemarin.
Tiba di halaman Mapolrestabes Bandung, ratusan orang yang rata-rata berusia 15 sampai 25 tahun itu langsung didata. Selain laki-laki, terdapat juga sekitar 15 orang yang dikumpulkan berjenis kelamin perempuan.
Salah seorang pendemo warga Ciroyom, Andri Septiana (18) mengaku dirinya mendapatkan informasi untuk berkumpul memperingati Hari Buruh dengan titik kumpul di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung. Dirinya mendapatkan informasi untuk berkumpul di Taman Jomblo.
” Jadi tahunya dari media sosial terkait ada kumpul-kumpul lalu jalan ke Gedung Sate. Pengen tahu aja,” ujar Andri saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka Kota Bandung.
Hal senada diungkapkan warga Kabupaten Bandung Kiki Hidayah (19). Dirinya mengaku mendapat informasi berkumpul di Taman Jomblo atau Taman Cikapayang untuk ikut memperingati Hari Buruh.
” Saya tahunya kumpul di (Taman) Cikapayang untuk long march menuju Gadung Sate lalu berorasi disana,” terang Kiki.
Dari pantauan di lapangan, massa yang berpakaian hitam-hitam bergerak menuju Gedng Sate dan sebagian dari membawa cat semprot. Cat semprot yang dibawa sebagian besar dari massa berpakaian hitam tersebut digunakan untuk mencrat-coret dinding dan fasilitas umum.
Selain itu, mereka pun membawa kertas tebal yang sudah dipotong dengan tulisan yang bernada provokasi terhadap pihak kepolisian. Tulisan tersebut diantaranya berbunyi ‘Kenapa polisi berhak memukul’.
(ageng/bam’s)