BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Jawa Barat berencana untuk secepatnya melakukan launching tim Pelatda Bola Voli PON XX/2020 Jabar. Baik untuk tim bola voli indoor maupun pasir.
Ketua Umum Pengprov PBVSI Jabar, H. MQ Iswara menuturkan, pihaknya menginginkan semua hal untuk persiapan pelatda PON XX bisa lengkap sebelum tim bola voli Jabar di-launching. Salah satunya hal yang masih dipersiapkan yakni perlengkapan atlet dalam menjalani pemusatan latihan.
“Sebelum kita launching, kita ingin semua sudah lengkap terutama dari sisi non teknis, salah satuya seragam latihan. Kalau untuk soal teknis, saya fikir semua sudah siap,” ujar Iswara saat ditemui di sekretariat PBVSI Jabar, Jalan Lodaya Kota Bandung, Senin (29/4/2019).
Untuk hal teknis, Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PBVSI Jabar sudah melakukan persiapan dengan matang. Hal ini dimulai dari pelaksanaan seleksi daerah yang dilakukan secara marathon, baik untuk bola voli indoor maupun pasir.
“Kemarin sudah digelar seleksi dan terpilih atlet yang akan menjadi bagian tim bola voli Jabar untuk PON XX. Baik di indoor maupun pasir, putra dan putri,” tambahnya.
Untuk tim bola voli indoor, Iswara mengaku jika para atlet yang terpilih sudah terbiasa dan terlatih di beberapa kompetisi yang digelar secara reguler. Baik dalam kejurda, kejurnas, livoli, hingga di proliga.
“Jabar sendiri merupakan provinsi yang memiliki jumlah kompetisi dan klub terbanyak di bola voli indoor sehingga secara fisik, team work, hingga teknik para atlet indoor pun terjaga. Bahkan banyak atlet dari luar provinsi Jabar justru dititipkan di beberapa klub di Jabar untuk mengikuti kompetisi disini,” terangnya.
Untuk itu, proses latihan untuk bola voli indoor sudah berjalan baik dengan banyaknya kompetisi. Sedangkan untuk bola volui pasir, masih dibutuhkan treatment yang khusus karena itu pelatda jangka panjang sangat diperlukan untuk bola voli pasir.
“Mungkin karena bola voli pasir ini belum well inform ke masyarakat maupun pengusaha yang bisa dijadikan sponsor. Bisa saja belum terlalu seksi dan menarik bagi para sponsor. Untuk itu, kita akan buat bola voli pasir ini ‘lebih seksi’ sehingga bisa menarik sponsor dan pelaksanaan pelatda sentralisasi pun bisa lebih cepat karena potensi atlet pun tidak kalah bagus dibandingkan indoor,” tegasnya.
(ageng/bam’s)