BANDUNG, FOKUSJabar.id: Jawa Barat masih berpeluang besar untuk meloloskan atlet sebanyak mungkin dari babak kualifikasi PON XX tahun 2020 yang digelar pada tahun 2019.
Namun peluang besar Jabar menempatkan atlet pada PON XX/2020 di Papua, tidak didukung oleh dana yang memadai.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Jabar, Yunyun Yudiana menuturkan, babak kualifikasi menjadi pintu utama untuk menempatkan atlet sebanyak mungkin di nomor-nomor Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan di PON XX tahun 2020 di Papua.
Semakin banyak atlet yang lolos menuju PON XX, maka peluang untuk mempertahankan gelar juara umum di PON XX pun semakin besar.
” Namun peluang besar Jabar meloloskan atlet ke PON XX melalui babak kualifikasi ini, tidak didukung dengan ‘tenaga’ pendorongnya. Salah satunya dana. Di sisi lain, kita harus nge-push, tapi ‘tenaga’ untuk nge-push-nya minim atau bahkan belum ada. Babak kualifikasi ini kan menjadi bagian penting dan perhatian kami,” ujar Yunyun saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Senin (22/4/2019).
Yunyun menilai, dengan babak kualifikasi yang dimulai tahun 2019, seharusnya dukungan dana besar dimulai pada tahun ini. Pasalnya, jika ingin tetap mempertahankan gelar juara di PON XX, maka harus banyak yang lolos dan artinya harus banyak atlet yang mengikuti semua nomor pertandingan cabang olahraga di babak kualifikasi.
” Memang untuk beberapa Cabor, individu maupun tim, Jabar mendapat keuntungan karena cabang olahraga yang bersangkutan menerapkan regulasi wildcard bagi para juara. Tapi sebagian besar harus melewati babak kualifikasi untuk bisa tampil di PON XX,” terangnya.
Sebelumnya, pihaknya sudah mengusulkan ke pengprov Cabor di Jabar untuk mengambil peran sebagai tuan rumah dari pelaksanaan babak kualifikasi PON XX. Pasalnya, banyak keuntungan yang bisa diambil oleh Jabar jika bertindak sebagai tuan rumah babak kualifikasi PON XX.
” Usul itu kita sampaikan di tahun 2018 sebagai strategi kita mengetahui kelemahan maupun kekuatan lawan saat PON XX nanti di beberapa cabang olahraga yang babak kualifikasinya digelar di wilayah Jabar. Tapi kan kembali, urusannya dengan bbm (anggaran), meski kita punya sarana prasarana tapi tidak didukung dengan anggaran mau gimana lagi. Dan yang bisa kita jaga sekarang yakni bagaimana menjaga semangat atlet tetap bagusmeski kita sadar jika saat ini nilai ekonomi dikedapankan daripada sosial atau rasa patriotisme,” tegasnya.
(ageng/bam’s)