spot_img
Selasa 22 April 2025
spot_imgspot_img

Sejumlah Guru Malaysia Studi Tiru ke SDN 100 Cipedes

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sejumlah guru dari negeri jiran Malaysia menyambangi SDN 100 Cipedes. Para pendidik yang bernaung dalam organisasi Majelis Guru Besar Kawasan Masjid Tanah Melaka Malaysia datang dalam rangka studi tiru penyelenggaraan pendidikan di Kota Bandung.

Kedatangan guru-guru itu bertepatan dengan pelaksanaan hari pertama ujian sekolah. Meski begitu, para siswa sekolah yang berlokasi di Jalan Gegerkalong Hilir, Kecamatan Sukasari tetap antusias menyambut para tamu. Para siswa menampilkan sejumlah atraksi sebagai tanda ucapan selamat datang, di antaranya dengan tari Jaipong, pantomim, pencak silat, angklung, dan lainnya.

Kepala Seksi Kurikulum Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar (PPSD) Deni Kurniadi menyambut baik kedatangan para guru dari negeri jiran. Dia berharap agar kunjungan tersebut bisa melihat perkembangan pendidikan di Kota Bandung.

“Begini kondisi di Kota Bandung, tidak untuk dibandingkan tapi semoga bisa merekam jejak sekolah di sini,” kata Deni di SDN 100 Cipedes, Jalan Gegerkalong Hilir, Sukasari, Kota Bandung, Senin (15/4/2019).

Deni mengatakan, ada sebanyak 274 SD Negeri dan 187 SD Swasta. Di Kota Bandung ada muatan lokal, salah satunya pencak silat. Rumpun melayu yang sudah menyebar ke seluruh dunia.

“Kami arahkan supaya anak-anak dapat mempelajari pencak silat agar mengapresiasi kebudayaan sendiri. Tantangan pendidikan di sini, anak-anak sudah terpapar gadget. Tidak mudah meningkatkan kesadaran literasi,” tutur dia.

Pengurus Majlis Guru Besar (kepala sekolah) Kawasan Masjid Tanah Melaka Malaysia Sisnoto bin Candra menjelaskan, perkumpulannya menaungi 29 sekolah setingkat SD di kawasan Tanah Melaka. Rinciannya 24 sekolah kebangsaan, 4 sekolah Cina, dan 1 sekolah Tamil.

“Kami tidak menentukan kebijakan, lebih kepada kolaborasi antar guru. Bukan pejabat di daerah. Kami berkumpul, belajar saling berbagi menentukan kegiatan yang akan dihadapi di sekolah. Untuk berkomunikasi dan saling memudahkan peranan. Polanya bincang-bincang sambil ngopi,” kata dia.

Pria berdarah Jawa Tengah itu mengaku kagum dengan persembahan yang diterima. Hal itu sungguh di luar perkiraan mereka.”Sesungguhnya dengan persembahan ini, kami sangat merasa dihargai. Sungguh terharu dengan sambutan begini,” kata dia.

(Yusuf Mugni/LIN)

spot_img

Berita Terbaru