BOGOR, FOKUSJabar.id: Prihatin dengan situasi di tengah-tengah masyarakat yang semakin memanas menjelang Pemilu 2019, Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jenderal (Purn) Moeldoko menggagas silaturahmi dengan para tokoh mulai tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga ke desa-desa.
Fenomena tajam terlihat di Sumatera Utara (Sumut), hal itu, kata Moeldoko, diketahui karena seringnya dia mendampingi Jokowi ke lokasi itu.
Sumut menjadi provinsi yang sangat diperhitungkan dalam konstelasi politik nasional. Disamping memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbesar di luar Jawa, yakni 9.833.438, juga karena pengaruh politiknya ke seluruh Indonesia.
Sebab, kata Moeldoko, suku-suku di Sumut adalah suku perantau yang hampir ada di seluruh Nusantara, terutama di Pulau Jawa.
“Masyarakat Sumut ini masih menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya. Tokoh-tokoh adat yang sekaligus sering merangkap tokoh masyarakat, tokoh agama dan tak sedikit yang alim masih berpengaruh dan didengarkan omongannya di masyarakat,” kata Moeldoko melaui rilisnya, Sabtu (13/4/2019).
Saat ini, kata dia, masyarakat terbelah dua kubu (beda pilihan) sudah bersaing sangat tidak sehat. Hoaks, fitnah dan ekspoitasi sentimen agama sudah menjadi ‘konsumsi’ sehari-hari dalam narasi-narasi yang vulgar dan membuat orang baik yang mendengar maupun melihat ‘terpancing’.
“Mari kita jaga persatuan dan kesatuan serta persaudaraan, karena agenda Pilpres adalah pesta demokrasi yang harus dihadapi dengan kegembiraan dan akal sehat,” kata dia.
Berbeda pilihan sangat boleh, pecah persaudaraan apalagi bertikai sangat tidak boleh.
“Jangan mau dihasut dengan hoaks, fitnah dan sentimen agama oleh pihak yang tidak mau NKRI utuh, ” kata dia.
Gagasan ini pula diteruskan Moeldoko ke Presiden Jokowi dan mendapat sambutan baik. Bahkan, dalam waktu singkat diundanglah tokoh-tokoh adat/masyarakat se Sumut ke Istana Bogor oleh Jokowi.
“Ada 37 tokoh dari berbagai etnis di Sumut. Ada 24 etnis di Sumut terdiri dari delapan etnis lokal dan sisanya etnis nusantara dan mancanegara,” kata dia.
Rombongan dipimpin Ketua Umum Nusantara Bangkit Irvan PP. Dia (Irvan) mendapat tugas dari Moeldoko yang juga Ketua Dewan Pembina Nusantara Bangkit agar mengundang tokoh tokoh Sumut ini ke Istana.
Dalam pertemuan itu Jokowi menyampaikam pesan agar para tokoh adat Sumut membantu kondusifitas di masyarakat jelang, pada waktu dan setelah Pilpres 17 April 2019.
Berdasarkan amanat Presiden Jokowi dan gagasan Jenderal Moeldoko lah kemudian dibentuk semacam Satgas Tokoh Tokoh Lintas Etnis.
Satgas itu dibentuk untuk berkeliling ke seluruh Sumut dengan prioritas daerah-daerah yang elektabilitas Jokowi masih rendah, banyak hoaks serta fitnah terjadi. Maupun peningkatan partisipasi di daerah kantong kantong suara Jokowi.
Setelah dikunjungi, hasilnya sangat positif, salah satunya banyak tokoh yang tersadarkan, bahkan mereka senang telah dikunjungi.
“Mereka senang dikunjungi, mereka merasa dihargai saat diminta tolong hingga akhirnya berbalik arah mendukung Jokowi dan siap menginstruksikan komunitasnya sampai ke akar rumput,” kata Irvan PP.
“Dengan safari tokoh lintas etnis ini, kami yakin suara Jokowi akan meningkat signifikan di Sumut dan Jokowi-Ma’ruf akan menang 65-70 persen dengan kondusifitas tetap terjaga sebelum, pada waktu dan sesudah Pilpres 17 April 2019,” tambahnya.
(LIN)