Sabtu 11 Januari 2025

Ini Cara Aan Johana Pilih Kandidat Ketua Umum KONI Kota Bandung 2019-2023

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Ketua Umum KONI Kota Bandung, Aan Johana memastikan akan memutuskan satu orang kandidat untuk mengantikan posisinya dalam empat tahun kedepan. Saat ini, muncul dua nama sebagai kandidat Ketua Umum KONI Kota Bandung 2019-2023 dari internal kepengurusan yakni Erry Sudradjat (Sekretaris Umum) dan Nuryadi (Wakil Ketua II Bidang Pembinaan dan Prestasi).

Dalam menentukan satu dari dua kandidat tersebut, Aan mengaku melakukan komunikasi dan pertimbangan dari berbagai pihak. Termasuk masukan-masukan terkait kriteria yang diungkapkan pengurus maupun cabang olahraga dan badan fungsional sebagai anggota KONI Kota Bandung.

“Kewenangannya kan ada di saya (untuk memutuskan) sesuai dengan komitmen dan kesepakatan dari masyarakat olahraga Kota Bandung. Termasuk Wali Kota dan DPRD Kota Bandung pun menyerahkan kepada saya. Kalau saya arogan, bisa saja langsung saya putuskan. Tapi kan tidak, karena saya masih perlu menimbang, memilih dan memilah,” ujar Aan saat ditemui usai rapat pleno di sekretariat KONI Kota Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Jumat (12/4/2019).

Untuk itu, Aan mengaku akan secepatnya menentukan kandidat yang menjadi penerusnya memimpin KONI Kota Bandung empat tahun kedepan. Penentuan sendiri didasarkan pada berbagai parameter, termasuk aspirasi dukungan dari cabang olahraga dan badan fungsional terhadap masing-masing kandidat.

“Sebenarnya dua kandidat ini memiliki potensi sangat luar biasa, dua-duanya layak, dua-duanya memiliki pengalaman di olahraga. Tapi tetap harus ditentukan satu, karena tidak mungkin dua-duanya dan kita sudah sepakat untuk aklamasi. Jadi harus konsisten,” terangnya.

Terkait dukungan, Aan mengaku jika hal tersebut bukan satu-satunya dan parameter utama untuk menentukan calon penggantinya kedepan. Terdapat parameter lain yang dijadikan indikator bagi dirinya menetapkan satu dari dua kandidat yang muncul saat ini.

“Sejak dulu sampai saat ini, saya pun sedang menguji dan melihat bagaimana tingkat kemampuan dari dua bakal calon ini. Bagaimana manajerialnya, sisi kemanusiaannya, pengelolaan organisasi, hingga keluangan waktu. Karena untuk menjadi pemimpin dalam olahraga itu tidak mudah dan tugasnya itu mengabdi untuk memajukan olahraga. Jangan hanya karena ambisi. Jadi secara tidak langsung, saya sedang melakukan fit and propher test berjalan bagi dua kandidat ini,” tegasnya.

Salah satu indikator penting lain, lanjut Aan, yakni bagaimana seorang Ketua KONI bisa melakukan lobi dan menjaga hubungan baik dengan pemerintah. Pasalnya, saat ini, keberlangsungan pembinaan olahraga yang menjadi tugas KONI masih tergantung pada dukungan anggaran dari pihak pemerintah.

Lamun urang na te nyambung (kalau kita tidak bisa berkomunikasi) dengan pemerintah, tentu akan sulit mendapatkan dana bantuan yang signifikan. Aspek itu pun harus dipertimbangkan, jadi Ketua KONI itu bukan hanya jago olahraga saja. Dan ketika sudah diputuskan, karena pasti ada yang kecewa serta tidak puas, jangan sampai jadi perpecahan atau silaturahmi justru putus. Ini kan sudah komitmen kita bersama,” pungkasnya.

(ageng)

Berita Terbaru

spot_img