Jumat 10 Januari 2025

Politisi Gerindra Apresiasi Survei PPPP

JAKARTA,FOKUSJabar.id: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengapresiasi berbagai survei yang memenangkan Prabowo-Sandi.

Salah satunya lembaga survei asing asal Amerika Precision Public Policy Polling (PPPP). Baru-baru ini PPPP merilis hasil survei Capres 2019 dan telah dimuat sejumlah media nasional.

“Saya kira lembaga survei yang benar-benar independent dan bukan lembaga survei bayaran yang diundang ke istana tahun lalu,” kata Arief melalui rilisnya kepada FOKUSJabar, Selasa (9/4/2019).

Menurut dia, cukup aneh jika lembaga-lembaga survei yang mengklaim dirinya independent yang hasilnya terus memenangkan Joko Widodo diundang ke istana oleh Joko Widodo.

Dia mencontohkan lembaga survei seperti LSI, yang menurut dia hasil survei nya dinilai sangat aneh. Sebab, kata dia, antara survei dan faktanya tidak simetris.

“Kita bisa lihat tingginya angka pengangguran, menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat, pemerintahan yang korup belum lagi partai pengusung Joko Widodo dimana Ketua Umum dan elitnya banyak dicokok KPK.Belum lagi membanjirnya TKA, masa iya,  Joko Widodo bisa terus tinggi tingkat elektabilitasnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Lembaga survei PPPP melakukan survei pemilihan presiden 2019 di Indonesia.

Survei yang melibatkan 3.032 responden itu, 58 persen menyatakan bahwa Indonesia sedang dikelola oleh pemerintahan Joko Widodo memburuk.

Indonesia dianggap dalam ancaman utang yang makin meningkat naik 69 persen menjadi Rp4.416 trilyun pada 2014-2018.

Dalam survei itu pun disebutkan bahwa 54 persen responden menginginkan presiden baru dan hanya 37 persen menginginkan Jokowi kembali memimpin, sedangkan 9 persen responden tidak menjawab.

Dari 54 persen responden menganggap Jokowo tidak menjalankan pemerintahan dengan benar yang menghasilkan clean government dan masih banyak terjadi praktik korupsi yang berkaitan dengan proyek proyek infrastruktur

Untuk diketahui, jajak pendapat ini dilakukan kepada warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan 2019 dan juga untuk distribusi media umum.

Wawancara lengkap dilakukan 22 Maret-4 April 2019 dengan jumlah responden 3.032 dari 800.091 TPS di 499 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Adapaun margin kesalahan untuk ukuran sampel sebanyak 3.032 adalah +/- 1,78 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img