BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih menunggu kepastian jadwal dari Istana Negara terkait rencana Presiden Joko Widodo memimpin groundbreaking Tol North South (NS) Link.
Demikian disampaikan Sekda Jabar Iwa Karniwa setelah menerima laporan dari Direktur PT Jasa Sarana Diah S Wahyusari tentang perkembangan rencana groundbreaking yang saat ini menunggu pengumuman resmi dari pihak Istana Negara.
“Nanti Istana yang akan mengumumkan langsung kapan waktunya, kami di provinsi mempersiapkan,” kata Iwa di Gedung Sate, Bandung, Senin (8/4/2019).
Iwa mengatakan bahwa provinsi terus mempersiapkan regulasi dan kebutuhan-kebutuhan di lapangan bersama pihak PT Citra Marga Lintas Jabar yang akan membangun jalan tol layang sepanjang kurang lebih 14 kilometer tersebut.
“Baik itu regulasi dan kewenangan yang sesuai dengan kewenangan provinsi,” jelas dia.
Meski begitu, Iwa memastikan groundbreaking kemungkinan digelar April ini. Namun untuk tanggalnya pihaknya masih menunggu dari Istana.
Untuk diketahui, semula groundbreaking NS Link akan dilaksanakan pada Minggu Ketiga Maret lalu.
Keputusan dimulainya proyek tersebut sudah menjadi kewenangan pusat, terlebih urusan tol menjadi domain Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).
Namun persiapan dimulainya proyek fisik, dari berbagai aspek sudah sangat siap. Iwa mengklaim bahwa pelaksanaan proyek tol ini (NS Link) relatif cepat.
Sementara itu, Direktur PT Jasa Sarana Diah S Wahyusari biaya konstruksi untuk seksi I Pasir Koja-Leuwipanjang mencapai Rp1,5 trilyun.
Menggunakan teknologi elevated atau tol layang di lahan milik Pemprov, Diah memastikan pihaknya tidak banyak mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan. Pihaknya masih menghitung besarannya.
“Perhitunga awal kami sekitar Rp1,5 trilyun investasi fisik seksi I,” kata Diah.
Diah mengatakan, NS Link yang direncanakan dari Pasirkoja-Supratman dikehendaki untuk pindah trase ke Cicaheum. Hal itu terkait kekhawatiran akan cagar budaya dan daerah hijau.
Menurutnya tol yang diprakarsai oleh PT Citra Marga Lintas Jabar yang merupakan konsorsium dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk , PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Sarana akan mengawali groundbreaking di lahan dekat tol Pasir Koja milik PT Jasa Marga.
“Untuk seksi pertama Pasirkoja-Leuwipanjang sejauh 7,4 kilometer, pembangunan tol ini juga sekaligus memastikan komitmen Jasa Sarana mempertahankan kepemilikan saham di CMLJ,” kata dia.
(LIN)