JAKARTA, FOKUSJabar.id: Bantu mengeruk kolam penampimunhan kapal nelayan di Pelabuhan Ikan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Pemprov Jawa Barat berusaha mencari dana corporate social responsibility (CSR).
Sedimentasi menjadi masalah klasik nelayan Cisolok karena kapal -kapal ikan tidak bisa parkir di kolam penampungan. Material lumpur hanya menyisakan 10 persen area dalam dari total 4 hektare kolam penampungan kapal.
Akibatnya, kapal nelayah harus ditambatkan di Pelabuhan Nusantara yang lokasinya jauh dari daratan. Bahkan, tak jarang nelayan harus berenang dari kapal menuju daratan.
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan bahwa Pemprov Jabar akan mencari dana CSR perusahaan dan BUMN agar penganggaran tidak bergantung APBD atau APBN.
“Kita cari alternatif, paling tidak, untuj pengerukan tidak menggunakan APBD atau APBN. Mudah-mudahan tadi Pak Luhut (Menko Kemaritiman RI) dan Deputi Infrastruktur bisa koordinasi dengan Kementerian BUMN, barangkali masih ada CSR,” kata Iwa.
Dengan pengerukan itu, kata dia, paling tidak kapal-kapal kecil di bawah 10 JT bisa parkir. Terlebih saat ini sebagaian kapal-kapal kecil parkir di Pelabuhan Nusantara, sehingga waktunya lama.
” Ini jangka pendek saja, ” kata dia.
Lebih lanjut Iwa mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir Pemkab Sukabumi dan Pemprov Jabar sudah menghabiskan dana Rp42 milyar untuk mengeruk kolam penampungan kapal, namun tetap tidak cukup.
“Sekarang kalau untuk dibangun sampai tuntas membutuhkan Rp141 milyar,” jelas dia.
(LIN)
