spot_img
Rabu 8 Mei 2024
spot_img
More

    Negara Harus Kembali Memasyarakatkan Olahraga

    YOGYAKARTA, FOKUSJabar.id: Pemerintah harus kembali mengampanyekan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia.

    Dengan begitu, potensi besar mencetak prestasi-prestasi olahraga tingakat dunia akan kembali.

    Demikian disampaikan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) pada acara puncak Peringatan Bulan Pak Harto di Kemusuk, Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul,  Yogyakarta, Minggu (31/3/2019) lalu.

    Hingga kapan pun semboyan di zaman Pak Harto, yakni ‘Memasyarakatkan Olahraga dan mengolahragakan Masyarakat’, tetap sesuai dengan semangat zaman, ” kata Titiek.

    Dia yakin bahwa dengan kembali memasyarakatkan olahraga, maka olahraga akan menjadi gaya hidup masyarakat.

    “Telah terbukti di berbagai belahan dunia, negara yang memiliki gaya hidup berolahraga sangat berpeluang mencetak prestasi-prestasi tingkat dunia, tak hanya di bidang keolahragaan saja namun di berbagai asepek,” kata dia.

    Titiek mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa saratnya prestasi olahraga Indonesia di zaman Pak Harto tidak lepas dari dorongan pemerintah saat itu, yakni dengan mencanangkan Hari Olahraga Nasional mulai 9 September 1983. Saat itulah mulai bergaung semboyan ‘memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat’.

    Tak tanggung-tanggung, demi mewujudkan gerakan nasional itu, Pak Harto merilis Kepres nomor 17 tahun 1984 yang memberikan ruang gerak sangat luas kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga.

    Pak Harto sangat memahami pentingnya olahraga demi meningkatkan kesehatan dan prestasi hidup.

    “Untuk itu, Indonesia harus memberikan prioritas pada pengembangan olahraga yang bisa dilaksanakan bersama-sama oleh masyarakat, seperti senam pagi, di samping cabang-cabang olahraga yang sesuai dengan selera masyarakat,” kata dia mengulang perkataan Pak Harto.

    Di zaman Pak Harto, Indonesia memiliki senam massal, yakni Senam Pagi Indonesia (SPI) dan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) yang popular di masyarakat.

    ” Di saat olahraga menjadi bagian kehidupan warga itulah, Indonesia mencatat banyak prestasi di arena olahraga internasional, para atlet Indonesia mendominasi kancah olahraga Asia Tenggara,” ungkap Titiek

    Sejak pertama kali Indonesia berpartisipasi dalam pesta olahraga dua tahunan SEA Games (yang sebelumnya bernama SEAP/Southeast Asian Peninsular Games) pada 1977, Indonesia selalu menempati posisi teratas perolehan medali.

    Prestasi prestisius lainnya, antara lain Rudy Hartono menjadi juara termuda di All England (1968) dan memegang rekor delapan kali juara.

    Piala Thomas pun, Indonesia menjadi langganan juara sejak 1970 hingga 1990. Tidak hanya itu, Indonesia untuk kali pertama memperoleh medali di ajang Olimpiade, tiga Srikandi mendapatkan perak panahan di Seoul 1988.

    Selain itu, pada Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra), medali emas bulutangkis bisa direbut.

    Wajar bila berkat jasa besar dalam pembinaan olahraga di tingkat Asia itu,Pak Harto mendapat penghargaan dari Dewan Olahraga Asia (OCA).

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img