spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Hasrat Masyarakat untuk Perubahan Tak Bisa Dibendung

    YOGYAKARTA, FOKUSJabar.id: Keinginan kuat dari masyarakat untuk perubahan tak lagi dapat dibendung. Hal itu pulalah yang menyebabkan Calon Presiden 02 Prabowo Subianto selalu disambut meriah puluhan ribu masyarakat.

    Demikian disampaikan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) menjawab pertanyaan wartawan seusai peletakan batu pertama Pasar Desa Modern di Desa Trirengo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (30/3/2019).

    Pasar tersebut dibangun sebagai bantuan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri atau Damandiri dimana Titiek menjadi salah seorang pembinanya.

    Dengan bantuan Yayasan Damandiri pula, Desa Trirenggo sudah lama mengentas sebagai desa mandiri lestari.

    Menurut dia, sambutan meriah terhadap Prabowo di setiap daerah yang dikunjunginya itu merupakan spontanitas masyarakat.

    “Semoga saja semua itu turut memberikan dorongan semangat yang besar buat kita memenangkan Pemilu ini, bukan untuk kepentingan Pak Prabowo atau Pak Sandi, melainkan kepentingan bangsa Indonesia ke depan,” kata dia.

    Titiek meyakini sambutan meriah itu sebagai cerminan bahwa rakyat sudah sangat rindu dengan pemimpin amanah dan kapabel.

    Pemimpin yang punya kemampuan melakukan perbaikan bagi Indonesia ke depan, yakni yang bisa membangun bangsa, segera mengentaskan kemiskinan dan memerangi kebodohan agar Indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

    “Karena itu, pemilih harus memilih pemimpin yang pas dengan hati nurani,” kata dia.

    Dengan tekad untuk maju itu pula, pihaknya terus mengembangkan desa Trirenggo, salah satunya dengan membangun pasar modedn setelah desa itu menjadi desa mandiri lestari.

    Dia berharap hal itu memberikan lapangan kerja dan menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar.

    Desa Trirenggo merupakan desa binaan Yayasan Damandiri yang telah mengentas menjadi desa mandiri lestari.

    Kepala Desa Trirenggo Munawar mengungkapkan bahwa dengan bantuan intensif yang dilakukan Damandiri, desa itu berhasil mengurangi jumlah keluarga miskin.

    “Dari 1700 kepala keluarga (KK) yang tergolong miskin di akhir November 2016, jumlah keluarga miskin kini tinggal 837 KK saja,” kata Munawar.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img