SUKABUMI,FOKUSJabar.id: Tak sedikit dari kalangan artis Tanah Air bakal maju memperebutkan kursi parlemen di Pemilu 2019. Sebut saja penyanyi sekaligus pemain sinetron Rere Regina, penyanyi Agustina H atau Tina Toon, serta artis Angel Karamoy.
Seorang enterpreneur wanita dari Sukabumi Riya Irawati Priatna maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Rita maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Berkarya di Dapil Jabar IV (Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi).
Meski masih muda, nama mojang Kota Tasikmalaya itu cukup malang melintang di dunia hiburan. Bahkan production house (PH) nya pernah menggandeng Raffo Ahmad di Barometer Lite.
Bersama Raffi pula Rita sempat membuat beberapa produksi, antara lain film televisi (FTV) ‘Mengejar Cinta Olga’, ‘Idolaku Gonzales’, serta FTV Komeng dan Putra Petir.
Tak ingin dianggap orang kepalang tanggung, Rita pun mencoba peruntungan di dunia film layar lebar.
Dengan latar belakang itu, Rita tergerak membangun bioskop di Kota dan Kabupaten Sukabumi yang saat ini tidak memiliki bioskop.
“Jadi orang Sukabumi tidak perlu ke Bogor kalau ingin menonton filn layar lebar,” jelas Rita.
Di dunia layar lebar itulah Rita melalui rumah produksinya 181 Pictures memproduseri film ‘Move On’, yang tayang cukup lama di jaringan bioskop XXI. Tak hanya terjun ke dunia film layar lebar, Rita juga menggelar konser ‘Mahakarya 3 Composer’, yang melibatkan penyanyi papan atas Afgan, Sammy Simorangkir dan Marcel.
Menariknya, Rita melihat dunia show-biz tak hanya sebagai peluang bisnis baginya, lebih dari itu dunia hiburan adalah arena untuk berjuang.
“Ini ladang tempat saya memberikan pengabdian kepada masyarakat sekaligus menggemburkan batin saya untuk berbagi,” kata dia.
Terjun dijalur politik kini menjadi medan perjuangan lain buat Rita. Lewat Partai Berkarya, dia siap berkompetisi sehat menuju Senayan.
Inilah mimpi lain yang lama bergolak di benaknya, mengabdi untuk Indonesia melalui perjuangan politik.
Mungkin saja dunia politik merupakan rimba baru bagi Rita. Namun dia memiliki modal yang kuat, yakni pantang menyerah.
”Saya hadir untuk membangun Sukabumi, mewakafkan segala kemampuan yang saya miliki untuk berjuang bersama-sama masyarakat, ” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Berkarya itu.
Sebagaimana partainya yang fokus mengedepankan kemandirian sebagai tujuan utama perjuangan, Rita pun demikian. Rita yang memiliki basis keyakinan untuk memberantas ketidakadilan dan korupsi itu yakin bisa memperjuangkan kemandirian perfilman nasional.
Dia melihat begitu banyak budaya bangsa tersia-sia karena insan film nasional memilih mengedepankan budaya konsumtif yang tidak khas Indonesia sebagai pilihan tema. Rita melihat tak banyak kearifan lokal mengemuka dalam cerita-cerita film Indonesia.
Semua itu menjadikan film nasional pun ikut terasa sebagai karya elit yang tidak merakyat.
“Jarang sekali film layar lebar yang dibuat berdasarkan apa yang hidup di masyarakat, Saya ingin membuat film yang prosesnya menggerakkan dan melibatkan banyak masyarakat, yang nantinya juga bisa dinikmati masyarakat luas,” kata dia.
(LIN)