BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Jawa Barat terus menerapkan sistem promosi degradasi dalam penentuan komposisi tim inti Karate Jabar untuk menghadapi babak kualifikasi PON XX yang direncanakan digelar September 2019 mendatang. Saat ini, jumlah atlet yang masih menghuni pelatda sebanyak 34 atlet atau 200 persen.
” Kita masih belum menentukan komposisi tim inti untuk babak kualifikasi, saat ini satu kelas masih diisi dua atlet. Ini untuk menjaga persaingan diantara atlet,” ujar Peltaih Kepala Tim Karate Jabar, Dikdik Nugraha saat ditemui di dojo karate GOR Sasakawa, komplek olahraga Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (21/3/2019).
Saat ini, sebanyak 34 atlet tersebut sedang dipersiapkan untuk menghadapi pelaksanaan seleksi nasional (seleknas) tim karate Indonesia untuk SEA Games 2019 di Manila, Filipina. Seleknas sendiri akan digelar di Cilangkap, Jakarta, pada Sabtu-Minggu (30-31/3/2019).
” Untuk Pelatda, sebenarnya kita masih lakukan sistem desentralisasi. Saat ini kita lakukan sentralisasi, untuk menghadapi seleknas. Setelah seleknas, atlet akan kembali ke daerah masing-masing untuk berlatih,” terangnya.
Dikdik menambahkan, pihaknya berencana untuk menetapkan komposisi tim inti karate Jabar saat sudah mendekati waktu pelaksanaan babak kualifikasi PON XX. Maksimal satu bulan sebelum pelaksanaan BK PON XX, komposisi tim inti Karate Jabar sudah terbentuk.
” Nanti tim intinya itu berjumlah 17 atlet atau satu kelas satu atlet. Sedangkan untuk BK PON XX sendiri, rencananya digelar di NTT pada September 2019,” tegasnya.
Terkait pelatih luar negeri untuk menambah porsi latihan atlet, Dikdik memngaku bukan hal sangat urgent dilakukan seperti halnya pada persiapan PON XIX tahun 2016 silam. Saat ini, tim karate Jabar sempat ditangani pelatih asing asal Perancis, Tareq Abdesselem selama 10 hari.
” Kalau soal pelatih asing, kita lihat perkembangan dulu. Kalau memang diperlukan, kenapa tidak. Tapi akan lebih baik jika dana itu digunakan untuk try out ke luar negeri seperti persiapan PON XIX tahun 2016 lalu,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)