BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pimpinan DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara mengimbau agar perencanaan pembangunan daerah harus benar-benar memperhatikan skala prioritas.
Menurut dia, saat ini percepatan di sektor pendidikan dan kesehatan jauh lebih penting untuk Jawa Barat.
Dia menyebut, kebutuhan infrastruktur pendidikan dan kesehatan Jabar saat ini masih mengalami kekurangan.
Bahkan mengharuskan masyarakat menyebrang ke daerah lain untuk mengakses fasilitas pendidikan.
“Saya ingin menitipkan pembangunan Cirebon dan Tasikmalaya harus menarik agar masyarakat di wilayah tersebut tidak berangkat ke luar daerah untuk mengakses fasilitas pendidikan dan kesehatan,” kata Irfan di acara pembukaan pra Musrembang kewilayahan Jabar, di Braga, Senin (18/3/2019).
Maka, kata dia, di Cirebon dan Tasikmalaya harus ada universitas yang bagus dan tempat pelayanan masyarakat yang baik.
Selain di Tasikmalaya dan Cirebon, hal senada pun terjadi di Kota Depok. Irfan menyatakan bahwa saat ini di Kota Depok hanya ada 14 Sekolah Menangah Atas (SMA) atau belum sesuai dengan kebutuhan.
“Idealnya 25 SMA, dan ini harus menjadi pemikiran kepala dinas pendidikan. Alokasi anggaran jangan hanya digunakan untuk alat peraga, edubox. Seharusnya sekolah dulu dibuat. Karena SMA kewenangannya ada di pemerintah provinsi,” kata dia.
Akibat kurangnya jumlah sekolah menengah atas, masyarakat Depok terpaksa menyekolahkan anaknya ke Jakarta.
“Kasihan anak-anak Depok harus nyebrang ke Jakarta untuk sekolah, ” jelas Irfan.
Lebih lanjut dia berharap, akses pendidikan, yakni SMA di Kota Depok harus segera diwujudkan selayak-layaknya.
Tidak hanya itu, Irfan pun mendorong Pemprov Jabar memperhatikan kondisi tugu batas, terlebih keberadaannya kini berdampak pada kesadaran masyarakat akan nilai-nilai kejawabaratan.
(LIN)