Menurut dia, keberadaan center menjadi unsur utama dalam memacu pembinaan dan perkembangan olahraga boling.
“Keberadaan sarana dan prasarana ini menjadi evaluasi paling mendasar bagi kepengurusan PBI Jabar ke depan. Jabar ini punya banyak atlet potensial, namun terkendala center boling,” kata Iwien di Bandung, Selasa (19/3/2019).
BACA JUGA:
Warga Linggasari Ciamis Tewas Tersengat Listrik Tegangan Tinggi
Sebelumnya, kata dia, Jabar memiliki cukup banyak center boling diantaranya center boling Batununggal Kota Bandung, center boling Trans Studio Bandung, center boling Planet Dagi Bandung, center boling Bogor Nirwana Residence, hingga center boling di Kota Cirebon. Namun, satu per satu, center boling tersebut tutup dan tidak lagi beroperasi karena minim dukungan pemerintah serta biaya maintenance yang cukup tinggi.
“Sekarang yang tersisa hanya Siliwangi Boling Center, Kota Bandung dan yang terbaru tutup itu center boling Bogor Nirwana Residence yang sebelumnya jadi venue boling Porda XIII Jabar. Siliwangi Boling Center Kota Bandung pun milik swasta, sehingga untuk berlatih atau menggelar even itu kita harus bernegosiasi dulu,” kata dia.
Untuk itu, pihaknya mendorong pemerintah untuk ikut memperhatikan pembinaan dan perkembangan cabang olahraga (cabor) boling. Pasalnya, tidak sedikit atlet boling asal Jabar yang telah mampu mengharumkan nama kabupaten/kota asal mereka, Jabar, bahkan Indonesia di beberapa kejuaraan tingkat Jabar, nasional, maupun internasional.
“Boling ini berbeda dengan cabor lain yang bisa menggunakan GOR atau lapangan. Kita harus ada sarana lintasan boling yang khusus. Kita berhadap ada perhatian dari pemerintah atau koni walau center itu milik swasta karena untuk perawatannya cukup tinggi biayanya,” terangnya.
Untuk wilayah Jabar, kata Iwien, idealnya memiliki minimal empat center atau lintasan boling sesuai dengan pembagian wilayah. Saat ini, yang berencana untuk membangun lintasan boling yakni di wilayah Bekasi.
“Kalau di setiap wilayah itu ada center boling, kami yakin akan mampu mendorong pembinaan maupun perkembangan boling di Jabar. Maka proses kaderisasi atlet yang saat ini berlangsung dengan hanya satu lintasan boling, akan semakin berkembang dengan pesat,” tegas dia.
(Ageng/LIN)