JAKARTA,FOKUSJabar.id: Politisi Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) menegaskan agar di tahun politik saat ini semua orang menjaga persaudaraan. Jangan saling tunjuk dan saling mencari kesalahan.
Titiek mengajak seluruh masyarakat agar selalu mempererat silaturahmi dan mengesampingkan perbedaan pilihan politik.
Terlebih, kata dia, tujuan politik itu luhur, bukan justru menjadi alat memecah belah.
BACA JUGA:
Garut Siap Sukseskan Program Geber Si Jumo dan Jamilah
“Islam mengajarkan kita saling memaafkan,” tegas Titiek.
Titiek sempat pula mengatakan hal serupa saat menghadiri peringatan Isra Mi’raj bersama Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2019).
Pada forum tersebut Titiek mengajak ibu-ibu majelis taklim untuk arif menyikapi suasana yang cenderung panas menjelang Pilpres.
Dengan kearifan tersebut, dia berharap hal-hal negatif bisa diusir sejauh-jauhnya.
“Kita semua berharap pascapemilu nanti, persatuan dan persaudaraan bangsa ini semakin kokoh,” tegas dia.
Untk diketahui, sebelum bergabung menjadi pengurus Partai Berkarya, Titiek lama menjadi wakil ketua Komisi IV DPR RI dari Partai Golkar.
Saat menjadi wakil rakyat tersebut Titiek pernah meminta Kementerian Pertanian memenuhi seluruh kebutuhan yang diperlukan petani bawang putih demi tercapainya swasembada bawang putih pada 2021.
Tidak hanya itu, Titiek juga meminta Balitbang dan Kementan untuk wilayah-wilayah di seluruh Indonesia yang potensial dan layak ditanami bawang putih.
“Impor bawang putih di tahun 2017 itu besarnya mencapai 550 ribu ton, sedangkan kita hanya mampu menghasilkan sekitar 20 ribu ton. Ini sangat keterlaluan. Padahal wilayah kita sangat luas,” kata dia.
Pada kesempatan lain, Titiek pun giat mendorong pemerintah untuk segera melakukan swasembada daging sapi. Hal itu agar Indonesia tidak tergantung pada daging impor dalam upaya menstabilkan harga.
“Kasus daging sapi impor itu tidak hanya seperti sekarang. Setiap mau puasa, Lebaran harga pasti naik,” kata Titiek.
Titiek menyatakan komitmen demi terwujudnya swasembada daging tersebut lebih dari tiga tahun lalu.
Saat itu dia sudah mewanti-wanti agar pemerintah tidak selalu mengandalkan impor demi pemenuhan kebutuhan daging masyarakat.
” Jangan terus menerus impor daging sapi,” tegas Titiek di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) di Dusun Piring, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Bantul, 2016 lalu.
(LIN)