Senin 6 Januari 2025

Agun: DD Bisa untuk Kembangkan PAUD

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Bagi para pengelola Pendidikan Anak Usaha Dini (PAUD) jangan khawatir, meskipun belum tercover oleh APBD, pengembangan PAUD bisa menggunakan Dana Desa (DD)/

DD memang bukan hanya untuk infrastruktur dan penguatan ekonomi, dana desa juga diprioritaskan untuk membangun pelayanan dasar seperti Paud dan Posyandu.

Hal itu dikemukakan Anggota Komisi XI DPR-RI saat menghadiri acara Talkshow dan silaturahmi bersama ribuan orangtua dan guru PAUD di Sirkuit BMX Kota Ciamis Sabtu (16/03). Acara tersebut berlangsung semarak, Kang Agun bersama pengurus Forum Bhineka Indonesia (Forbin) terlibat komunikasi dan ikut permainan kaulinan barudak.

BACA JUGA:

Garut Siap Sukseskan Program Geber Si Jumo dan Jamilah

Agun kembali menegaskan, untuk penyenggaraan Pendidikan Anaka Usia Dini (PAUD)  di tingkat kampung atau desa, bisa didukung dengan dana desa yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBN). Sebab dana desa yang digelontorkan pemerintah tujuanya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, salah satunya memajukan pendidikan.

“Kalau SD, SMP dan SMA kan sudah dicover oleh APBD, PAUD kan dilakukan secara swadaya jadi dana desa juga bisa diprioritaskan untuk mendukung PAUD, silakan kepada penyelenggara PAUD bisa minta ke desa,” kata Agun dihadapan ribuan orangtua dan guru PAUD kecamatan Ciamis, Minggu (16/03/2019).

Dikatakannya, selain untuk infrastruktur dan penguatan ekonomi, dana desa juga bisa diprioritaskan untuk membangun pendidikan serta kesehatan, seperti PAUD dan posyandu. “Ya, PAUD itu kan juga kebutuhan sosial masyarakat di bidang pendidikan. Bahkan, dalam aturan dana desa, bisa diprioritaskan untuk pembangunan PAUD,” tegasnya.

Menurut dia, hingga saat ini masih banyak masyarakat di daerah tertinggal atau kampung yang belum memahami sepenuhnya tentang PAUD. Sehingga kebutuhan dasar untuk bidang pendidikan itu tidak diutamakan oleh sebagian masyarakat di desa-desa.

Tetapi lanjut Agun, hingga saat ini masih saja banyak kendala dalam anggaran desa untuk pembangunan PAUD. “Tahun lalu saya sangat apresiasi sekali ada satu desa yang membangun PAUD menggunakan dana desa. Tapi di satu sisi lagi, ada yang tidak bisa menggunakan dana desa karena alasan yang tidak jelas. Inilah yang perlu diluruskan,” ungkapnya.

“Kami juga akan berupaya membuat pemahaman untuk masyarakat dalam prioritas pendidikan. Disdik sendiri memiliki program satu desa satu PAUD,” katanya.

Agun mengatakan, PAUD sangat penting karena menjadikan anak Indonesia yang cerdas dan pintar dibutuhkan pendidikan dasar atau fondasi kuat. Antara lain karakter, kemampuan sosial, emosi, kognitif, dan bahasa. Pendidikan ini dapat diberikan pada usia dini, yaitu empat tahun pertama usia emas hingga usia delapan tahun. Jika melihat kondisi di lapangan, mana mungkin bila masih banyak pendidik PAUD yang input-nya berasal dari latar belakang berbeda, baik potensi maupun pendidikannya.

(dar)

Berita Terbaru

spot_img