CIAMIS, FOKUSJabar.id: Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Ciamis Dodo Zakaria tidak ingin kelompoknya hanya dimanfaatkan untuk menghimpun suara demi kepentingan sesaat pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019
Sebaliknya harus menjadi motor penggerak dan mendorong putra daerah terbaik menjadi anggota DPRD, baik di kabupaten maupun di provinsi. Terlebih mereka Caleg yang peduli dan sungguh-sungguh menyuarakan keinginan penyandang disabilitas.
“Saya tidak ingin penyandang disabilitas hanya dijadikan objek saat Pemilu saja. Kami harus menjadi subjek,” tegas Dodo di Kantor PWI Ciamis, Kamis (7/3/2019).
Sebagai langkah mendorong putra daerah, Dodo menggelar pertemuan dengan Sekjen Partai Demokrat Ciamis Anjar Asmara yang Caleg DPRD Provinsi Jabar. Dalam pertemuan itu, Dodo menyatakan keinginan kaum disabilitas di Ciamis yang ingin memiliki keahlian agar bisa usaha mandiri.
“Saya tidak muluk-muluk, jika nanti ada Caleg Provinsi Jabar yang dilantik, kami hanya minta diadakan pelatihan bagi penyandang disabilitas agar memiliki keahlian,” kata Dodo.
Dia pun mengungkapkan kekecewaannya kepada Caleg Kabupaten Ciamis 2014 silam. Saat itu Caleg tersebut membuat komitmen dengan PPDI, namun saat jadi dewan, janji itu tidak pernah teralisasi.
“Ada 11.013 anggota PPDI Kabupaten Ciamis. Kami ingin punya wakil yang peduli kepada kami. Saya suka marah dan sedih kalau ada orang yang hanya menjadikan kami sebagai objek,” jelas dia.
Terlebih penyandang disabilitas di Kabupaten Ciamis banyak yang memiliki prestasi di bidang olahraga. Bahkan beberapa waktu lalu, atlet disabilitas asal Ciamis Cabor Tenis Meja, Catur dan Renang lolos di Olimpiade.
“Kami mempunyai keahlian-keahlian di bidang olahraga dan berprestasi. Tapi kami merasa selalu dilecehkan, bantuan untuk kami kadang tidak sesuai dengan prestasi kami untuk daerah,” ucapnya.
Semantara itu, Anjar Asmara yang didaulat sebagai Penasehat PPDI Kabupaten Ciamis akan berupaya mewujudkan keinginan para penyandang disabilitas. Menurut Anjar, mereka (disabilitas) harus mendapat hak untuk hidup setara seperti yang lain di Indonesia.
“Harus diakui, penyerapan kerja penyandang disabilitas masih rendah, mungkin ini dipicu sudut pandang masyarakat terhadap disabilitas. Maka mereka harus mandiri, salah satunya harus memiliki keahlian untuk membuka usaha sendiri. Dengan izin Alloh, kami akan upayakan, ke depan akan ada pelatihan kerja untuk penyandang disabilitas di Ciamis,” tegas dia.
(Ibenk/LIN)