PURWAKARTA, FOKUSJabar.id: Ketua TKD Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan untuk memberdayakan warung-warung di lingkungan masyarakat.
Demikian disampaikan Dedi menyusul program Jokowi terkait Kartu Sembako yang sudah berjalan (bantuan pangan non tunai).
“Misalnya bantuan pangan non tunai beras. Tidak usah berasnya didrop. Koordinasikan saja dengan Dinsos kabupaten/kota soal data penerima, nanti warung yang menyediakan bahkan ditimbang di warung,” kata Dedi di Cilodong, Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Rabu (6/3/2019).
Dengan begitu, masyarakat penerima Kartu Sembako tinggal mendapatkan beras di warung di daerah tersebut, yang terpenting harganya sama antara beras yang distandarisasi pemerintah dengan di warung.
“Kalau dianterin pakai truk, itu tidak efektif.
Yang penting kan harganya sama antara beras yang distandarisasi oleh pemerintah sama yang ada di warung. Nanti uang negara itu turun menjadi perputaran ekonomi di masyarakat. Ini akan menjadi gerakana belanja di warung tetangga yang dipelopori TKD Jabar, ” jelas Dedi.
Bisa dibayangkan jika di sebuah desa ada subsidi masyarakat dan sekitarnya, misalnya Rp1 milyar per bulan. Kemudian itu beredar di warung.
“Jangankan Rp1 milyar, 50 juta saja beredar di warung, itu dahsyat. Tinggal nanti disinergiskan dengan dinas kabupaten/kota,” kata dia.
(LIN)