BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia Jawa Barat masih menunggu kepastian bantuan anggaran yang diluncurkan KONI Jabar untuk pemusatan latihan daerah (Pelatda). Terlambatnya bantuan anggaran tersebut akan berdampak pada persiapan atlet menuju babak kualifikasi PON XX Cabang Olahraga (Cabor) taekwondo November 2019 nanti.
Ketum Pengprov Taekwondo Indonesia Jabar Benny R Gautama mengatakan, persiapan Pelatda Cabor Taekwondo saat ini masih berjalan. Bahkan dirinya mengaku belum menemukan kendala berarti, terlebih Pelatda masih digelar secara de sentralisasi.
“Untuk anggaran pun nggak ada masalah. Komposisi atlet pun masih berubah-ubah. Tapi jika di bulan April belum ada kejelasan anggaran, sepertinya kita teriak,” kata Benny di Bandung, Jumat (1/3/2019).
Menjelang babak kualifikasi November mendatang, pihaknya akan mulai training camp (TC) atau Pelatda tersentralisasi sekitar empat atau lima bulan menjelang kualifikasi. Pada tahap ini, kata dia, kebutuhan anggaran sangat mendesak.
“Kita butuh anggaran untuk pelaksanaan TC Pelatda dan babak kualifikasi PON XX. Paling lambat setelah lebaran tahun ini harus sudah ada kepastian,” tegas dia.
Anggaran itu, kata dia, dibutuhka atlet untuk latihan, mulai dari uang saku, akomodasi, makan mimum hingga kebutuhan lain para atlet.
“Kami khawatir berdampak besar pada persiapan kalau anggaran belum ada kepastian. Terlebih tantangan ke depan semakin berat atau tidak bisa disamakan dengan PON Jabar 2016 lalu,” kata dia.
Sementara Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengprov TI Jabar Bayu Firmansyah mengaku sudah menyerahkan daftar nama atlet yang akan masuk dalam tim pelatda taekwondo PON XX sesuai permintaan KONI Jabar. Ada sekitar 50 atlet atau 200 persen yang didaftarkan untuk bisa mengikuti tahapan pelaksanaan pelatda PON XX.
“Sekarang kita tinggal menunggu saja, seperti apa kebijakan dari KONI Jabar terutama terkait dukungan anggaran. Kalau pelatih dan atlet sudah siap, tinggal menunggu aba-aba. Kalau kepastian nomor pertandingan pada PON XX di Papua tahun 2020 nanti, kita tunggu hasil Munas,” pungkas Bayu.
(Ageng/LIN)