BANDUNG, FOKUSJabar.id : Tahun ini, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berencana membuka 10 Program Studi (Prodi) baru. Ke-10 Prodi tersebut masih dalam telaahan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
” Kaitan pembukaan Prodi baru, itu untuk memperkuat pendidikan vokasi di Indonesia. Ini upaya kita sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan dalam mendukung program peningkatan kualitas SMK di Indonesia,” ujar Rektor UPI, Asep Kadarohman saat ditemui di kampus UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Kamis (28/2/2019).
Ke-10 prodi baru tersebut, lanjut Asep, tersebar di kampus UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, serta di kampus-kampus daerah. Sebanyak lima prodi baru tersebut berada di kampus daerah, sedangkan lima prodi lainnya di kampus UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung.
Yakni, Prodi Bisnis Digital di kampus UPI Tasikmalaya, Prodi S1 Keperawatan di kampus UPI Sumedang, Prodi Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) di kampus UPI Cibiru, Prodi Sistem Telekomunikasi di kampus UPI Purwakarta dan Prodi Sistem Informasi Kelautan di kampus UPI Serang.
Lalu, Prodi Kesehatan Masyarakat dan Prodi Kepelatihan Fisik di di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Prodi Film dan Sinematografi di Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) dan Prodi Pendidikan Pariwisata di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS).
” Ke-10 prodi baru yang akan dibuka sudah disetujui Senat Akademik. Saat ini sedang dalam proses pengajuan ke BAN-PT untuk penilaian apakah sudah memenuhi standar minimun untuk pembukaan prodi baru atau belum. Kami masih menunggu keputusannya,” terangnya.
Persiapannya sendiri, sudah mencapai 80 persen. Pihaknya tinggal menunggu persetujuan dari BAN-PT, sebelumnya dikeluarkan SK terkait prodi baru tersebut dan mulai melakukan perekrutan mahasiswa.
” Untuk tenaga dosen pun kita sudah siapkan melalui dua opsi yakni melakukan rekrutmen dosen baru sebanyak 40 orang dan mengoptimalkan dosen yang sudah dimiliki UPI. Harapan kami bisa secepatnya keluar SK dari BAN-PT, semoga saja bisa kita ikutkan pada SBMPTN tahun ini. Kalau pun tidak bisa, kita akan lakukan perekrutan mahasiswa melalui seleksi mandiri,” tegasnya.
(ageng/bam’s)