Minggu 12 Januari 2025

ITN Cup Ajang Bergengsi Kejuaraan Taekwondo Bermodal Nekat

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Gelaran kejuaraan Taekwondo ITN Cup menjadi salah satu event yang ditunggu. Saat ini sudah memasuki edisi ketiga, ITN Cup pun dimulai dengan modal seadanya namun tidak mengenyampingkan kualitas kejuaraan.

ITN adalah singkatan dari Institut Taekwondo Nusantara yang merupakan salah satu dari ratusan unit latihan Taekwondo di Kota Bandung. Sebagai salah satu unit latihan tertua di Kota Bandung, ITN pun telah mampu melahirkan atlet bagi Kota Bandung, Jabar, bahkan nasional.

Ide pelaksanaan kejuaraan sendiri, diakui Pembina Utama ITN, Suryana, sudah dirancang sejak tahun 1995. Atau delapan tahun setelah unit latihan ITN berdiri di tahun 1987.

” Namun pada saat itu, masih terbentur pada masalah klasik di dunia olahraga yakni anggaran atau pendanaan. Apalagi, pada saat itu tidak ada kewajiban memungut biaya untuk ikut kejuaraan. Dan baru di tahun 2017, kita mulai nekad menggelar kejuaraan dengan bermodal swadaya dari para anggota serta alumni ITN,” ujar Suryana saat ditemui di sekretariat Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jabar, komplek olahraga Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (19/2/2019).

Sebelum menggelar sebuah kejuaraan, ITN sendiri sudah mampu melahirkan atlet bertaraf internasional. Diantaranya, menyumbangkan medali perunggu pada SEA Games 1993 di Singapura, medali perak pada SEA Games 1995 di Chiang Mai, dan puncaknya medali emas pada gelaran SEA Games 1997 di Jakarta.

” Begitu pula dari kejuaraan yang digelar ITN, muncul bibit-bibit atlet Taekwondo potensial yang pada akhirnya menjadi andalan bagi kota/kabupaten, Jabar bahkan nasional. Karena selain mempertandingkan kelas pemula, juga kelas prestasi sesuai dengan arahan dari Pengprov TI Jabar,” tambahnya.

Pada kejuaraan ITN Cup edisi ketiga yang akan digelar Jumat-Minggu (22-24/2/2019), jumlah atlet yang ikut serta mengalami peningkatan. Tahun 2017 diikuti 1.100 atlet, 1.400 (2018) dan tahun ini meningkat menjadi 1.620 peserta.

” Beberapa atlet elite yang merupakan eks PON XIX pun dipastikan akan berpartisipasi membela pengcab TI kota/kabupaten dan unit latihannya masing-masing. Dua diantaranya yakni Dhean Titania Fajrin dan Megawati Maheswari. Kita sendiri membatasi atlet yang dipertbolehkan berlaga di kejuaraan ini yakni non atlet pelatnas,” tuturnya.

Sabelum (sebutan pelatih di taekwondo) Suryana pun menjanjikan jika kualitas kejuaraan tidak akan menurun dengan membludaknya peserta. Selain menggunakan sistem pertandingan yang sudah baku hingga level nasional bahkan internasional, pihaknya pun menjamin gelaran pertandingan akan menjunjung tinggi sportivitas dan fair play dalam olahraga.

” Untuk wasit yang bertugas, itu sesuai dengan surat tugas yang dikeluarkan Pengprov TI Jabar. Yang terdiri dari enam wasit level internasional, enam wasit level nasional, 14 wasit level daerah, serta 12 wasit poomsae level nasional. Kita pun menggunakan digital system yang langsung tersambung dengan body protector yang terpasang di tubuh atlet. Jadi saya jamin tidak ada keberpihakan dan pertandingan pun akan berjalan netral. Kita ingin menghasilkan atlet berkualitas dari kejuaraan ini,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img