CIAMIS,FOKUSJabar.id: Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Ciamis Deni Hamdani menyesalkan insiden penolakam sejumlah wartawan anggota PWI oleh pihak Lapas II B Ciamis.
Insiden itu terjadi saat para wartawan itu hendak melakukan peliputan penggeledahan oleh BNN Kabupaten Ciamis dan Polres Ciamis.
Deni menyebut bahwa penolakan oleh petugas Lapas di pintu depan terhadap wartawan itu telah mencederai kebebasan pers, di mana wartawan yang bertugas harus diberi akses untuk menjalankan tugasnya.
“Yang terjadi, jangankan diberi akses untuk liputan, masuk saja tidak dizinkan,” keluh Deni di Sekretariat PWI Ciamis, Kamis (14/2/2019).
Deni menuturkan, tugas wartawan berdasarkan kode etik jurnalistik adalah mencari berita, menulis dan mengirimkan berita yang didapatkannya kepada redaksinya masing-masing.
“Bagaimana wartawan bisa menulis dan mengirimkan berita, kalau akses liputannya dihalangi. Saya pikir insiden itu bisa memunculkan banyak dugaan yang memperburuk citra Lapas itu,” tegas Deni.
” Apakah ditolaknya wartawan anggota kami itu ada ketakutan dari pihak Lapas bila ada sesuatu akan terbongkar,” jelasnya.
Berdasarkan informasi dari Kepala BNN Kabupaten Ciamis AKBP Yaya Setyanegara, setelah selesai penggeledahan oleh BNN Ciamis dan Satres Narkoba Polres Ciamis, pihaknya menemukan barang-barang yang tidak boleh berada di dalam sel Lapas.
” Dari sejumlah warga binaan yang dilakukan tes urien, empat orang positif mengkonsumsi obat-obatan terlarang yang mengandung ampetamin dan metaampitamin,” ungkapnya.
(Husen Maharaja/LIN)
