BANDUNG, FOKUSJabar.id: Memasuki tahun kelima Pemkot Bandung dan Bloomberg Philanthropies Initaitive for Global Road Safety (BIGRS) telah bekerjasama mewujudkan keselamatan jalan untuk menekan angka kecelakaan, banyak progres berlangsung.
“Kami sering berkunjung di 4 tahun terakhir ini. Kami mendapatkan informasi positif mengenai kemajuan di Kota Bandung perihal keselamatan jalan sejak tahun 2015,” kata Programme Director BIGRS Kelly Larson di Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Kamis (14/2/2019).
BIGRS, kata Kelly, terus berupaya mempercepat dan mengakselerasi transformasi keselamatan jalan di Bandung. Setelah mentransformasi lima persimpangan jalan, BIGRS bersama Pemkot Bandung telah menyelesaikan desain konseptual untuk sepuluh persimpangan lainnya, tiga koridor, dan delapan proyek trotoar.
Program Road Safety yang digagas BIGRS adalah program keselamatan jalan yang sudah dijalankan sejak tahun 2015.
Dalam pelaksanaannya, BIGRS menjalankan 4 pilar yang berisi: mass media communication (komunikasi media massa), safety street (keselamatan jalan), data dan penegakan hukum. Kota Bandung menjadi bagian dari sembilan kota dan lima negara yang bekerjasama.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap kerjasama antara BIGRS dengan Pemkot Bandung bisa berlanjut. Terlebih manfaat positif dari kerja sama ini sudah dirasakan.
“Saya atas nama Pemerintah Kota Bandung mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang sudah terjalin selama ini,” kata Yana.
Dalam 10 bulan ke depan, pihaknya akan terus meminta rekomensasi kepada BIRGS terkait keselamatan jalan untuk mewujudkan Kota Bandung sebagai kota dengan jalan yang berkeselamatan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Ahyani Raksanagara menyebutkan, ke depannya BIGRS telah membuat sistem baru berbentuk aplikasi Calakan. Aplikasi ini akan memberikan angka detail mengenai data kecelakaan di Kota Bandung.
“Aplikasi ini akan mengembangkan pelaporan dari seluruh rumah sakit terkait peristiwa kecelakaan, sehingga kami bisa mendapat informasi yang lebih rinci,” kata Ahyani.
(Yusuf Mugni/LIN)