Senin 6 Januari 2025

Kasus Stunting Meningkat, Posyandu Kota Bandung Tambah Meja Layanan

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung berencana menambah meja layanan khusus stunting di 1.983 Posyandu se-Kota Bandung. Hal itu dilakukan menyusul meningkatkan kasus stunting di Kota Bandung.

Khusus di Kota Bandung, ada tiga tambahan meja layanan Posyandu selain lima meja yang diatur dalam Pedoman Umum Pelayanan Posyandu dari Kementerian Kesehatan. Selain meja layanan stunting, ada layanan perlindungan ibu dan anak serta layanan disabilitas.

Stunting menjadi bahasan utama TP PKK Kota Bandung seiring naiknya angka penderita stunting di Kota Bandung. Data Dinas Kesehatan Kota Bandung menyebutkan, dari 2 persen di tahun 2017 menjadi 7,6 persen pada tahun 2018.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Dedi Supandi menuturkan, kurangnya kesadaran keluarga untuk melaporkan dan menangani kasus stunting menjadi kendala utama.

Para kader Posyandu akan memberikan konsultasi dan penanganan bila menemukan kasus stunting pada balita. Posyandu akan bekerjasama dengan Puskesmas terdekat.

“Kita sudah berkoordinasi dengan Puskesmas, nanti akan ada pemberian makanan tambahan ada dukungan dari PIPPK potensi lokalnya, ada dari CSR yang bisa kita dapat,” jelas Dedi di Bandung, Senin (11/2/2019).

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengapresiasi dan mendorong agar PKK terus menelurkan gagasan-gagasan untuk kesejahteraan masyarakat.

“Meskipun sudah ada program kerja dalam setahun, tapi gagasan pelaksanaan program itu harus terus hadir setiap harinya,” kata Oded di Bandung.

Berikut di antara gejala stunting, yakni berat badan tidak naik, bahkan cenderung menurun, perkembangan tubuh pun terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan), atau anak mudah terkena penyakit infeksi.

(Yusuf Mugni/LIN)

Berita Terbaru

spot_img