BANDUNG, FOKUSJabar.id : Ada hal berbeda sekaligus mengharukan pada Kejuaraan Karate se-Jawa Barat ‘STKIP Pasundan Cup II Tahun 2019’ yang digelar di GOR Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung. Saat perhelatan kejuaraan tuntas dan pengumuman setiap juara dibacakan, Minggu (10/2/2019) malam, tanpa dikomando semua atlet ikut membereskan matras bekas pertandingan.
Bersama dengan panitia pelaksana kejuaraan, para atlet ikut bersama-sama membereskan peralatan pertandingan. Mulai dari membereskan matras pertandingan hingga beberapa alat pertandingan.
Salah seorang panitia pertandingan, Eva Nurwanto menuturkan, pihaknya tidak meminta atau bahkan menyuruh para atlet untuk ikut membereskan bekas pertandingan. Baik membereskan matras pertandingan maupun peralatan pertandingan lain.
“Ini murni karena keinginan mereka ikut beres-beres. Ini bagus dan harus dicontoh pada setiap pelaksanaan pertandingan,” ujar Eva yang bertugas sebagai Koordinator Bidang Pertandingan saat ditemui usai pelaksanaan kejuaran, Minggu (10/2/2019) malam.
Kondisi ini, lanjut Eva, menunjukkan sebuah tanggung jawab dari setiap atlet terhadap cabang olahraga yang digelutinya. Selain itu, sikap ini pun menjadi bukti dari kepedulian dari setiap atlet.
“Jadi tidak hanya bertanding, selesai, lalu pergi. Tapi mereka memperlihatkan sebuah sikap yang patut dicontoh,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan salah seorang wasit pada kejuaraan tersebut, Feri Ferdian. Feri menyebut jika sikap yang ditunjukkan para atlet dengan ikut membereskan peralatan bekas pertandingan merupakan sebuah sikap seorang ksatria yang diajarkan karate.
“Ini menjadi sebuah pengejawantahan dari sumpah karate yang selalu diucapkan atlet sebelum dan atau sesudah latihan dan atau setiap acara. Yakni sanggup memelihara kepribadian, sanggup patuh pada kejujuran, sanggup mempertinggi prestasi, sanggup menjaga sopan santun, dan sanggup menguasai diri,” tambah Feri.
Apresiasi tinggi pun diungkapkan Manajer Tim Zeni Tempur 3 Dayeuhkolot, M Ali Hanafiah. Ali menilai jika sikap yang ditunjukkan para atlet merupapakan sikap yang terpuji dan menunjukkan sebuah pribadi yang baik.
“Ini sangat bagus. Menunjukan jika setiap atlet merasa memiliki dan bertanggungjawab terhadap apa yang sudah mereka gunakan. Tidak selesai pertandingan langsung pergi begitu saja. Semoga saja, hal ini bisa terus terjadi di setiap pertandingan. Jadi tidak hanya ilmu beladiri saja yang didapat dari karate, tapi kepribadian yang baik pula,” pungkasnya.
(ageng)