BANDUNG, FOKUSJabar.id: Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dadan Ramdan mengatakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bandung menurun dari target tahun lalu. Diketahui bahwa Pemkot tahun ini hanya menargetkan 1 persen dari 5 tahun penambahan RTH.
“Target penambahan RTH setiap tahun hanya 0,2 persen, yang ditotalkan selama 5 tahun hanya 1 persen.
Ini sangat jauh menurun dari targetan dari kemimpinan sebelumnya sekitar 5 persen, meskipun target tidak tercapai,” ujar Dadan, Rabu (30/1/2019).
Walhi melihat banyak potensi – potensi kehilangan ruang terbuka hijau, baik itu RTH publik maupun RTH privat. Sebagai contoh ruang terbuka hijau publik yang berada sepanjang jalan tol yang masuk ke Kota Bandung.
“RTH sepanjang jalan tol cipularang yang masuk ke Kota Bandung akan terancam dengan adanya pembangunan kereta api cepat,” sambungnya.
Dadan menambahkan, ada 3 persoalan yang bisa pemerintah Kota Bandung perbaiki mengenai Ruang Terbuka Hijau.
Persoalan pertama mengenai adanya lahan untuk dijadikan RTH yang tersebar di wilayah Bandung Utara. Walhi mencatat ada sekitar 600 ha lahan yang bisa dibeli pemerintah untuk dijadikan RTH.
Persoalan kedua terkait anggaran, Dadan menyebutkan dengan adanya APBD sebesar 5 triliun. DPKP3 dapat bekerja sama dengan LHK yang memiliki kewenangan untuk mengalokasikan anggaran untuk penyedian RTH.
Persoalan ketiga terkait RTH Privat, pemerintah Kota Bandung diharapkan untuk siapapun yang melakukan pengembangan pembangunan bisa menyediakan lahan siktar 20% dari pembangunan untuk RTH.
Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung mempunyai target 30 persen, namun saat ini pemerintah baru mencapai angka 12 persen.
“Saya kira pemkot dapat menambahkan target pengembangan RTH dari 1 persen per 5 tahun, menjadi 5 persen,” tutupnya.
(Vetra)