Sabtu 14 Desember 2024

KBS Kelurahan Mangger Sukses Kurangi Produksi Sampah

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Salah satu Kawasan Bebas Sampah (KBS) hasil kerjasama Pemerintah Kota Bandung dengan Pemerintah Kota Kawasaki Jepang sukses mengurangi produksi sampah. Bahkan penurunan jumlah sampah di KBS tersebut mencapai 60-70 persen.

Salah satunya di KBS RT06, RW01 Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul yang berhasil mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga tersebut. Sehingga kesadaran masyarakat untuk memilah sampah terus meningkat.

Camat Bandung Kidul Evi Hendarin mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir KBS di Kelurahan Mengger terus menunjukan perkembangan signifikan. Terlebih, setelah disinergikan dengan program Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman).

“Sebagai ilustrasi, dulu sebelum ada pemilahan, petugas sampah bisa sampai tiga kali pulang pergi ke TPS. Sekarang dia hanya satu kali, itupun sudah sangat kurang,” kata Evi saat ditemui di RT06, RW01 Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Rabu (30/1/2019).

Untuk menciptakan KBS, kata Evi, sebetulnya tidaklah rumit selama ada kerjasama dan partisipasi aktif dari kader penggiat KBS serta petugas kebersihan yang secara konsisten memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Ibu-ibu kader eco vilage maupun petugas sampah tetus mengedukasi dan mengevaluasi pemilahan. Sehingga manakala ada yang bandel itu dilewat saja, nanti dia akan bingung sendiri karena tidak sama dengan orang lain,” jelas dia.

Selain itu, inovasi dari semua pihak untuk memanfaatkan sampah secara maksimal pun diperlukan, sehingga sampah sudah mulai direduksi dari dan volume yang dibuang semakin kecil.

“Di sini juga untuk sampah bekas makanan dimanfaatkan untuk pakan, yang organik dijadikan kompos. Untuk yang non organik dimanfaatkan lagi, kadang didaur ulang atau dijual ke pengepul,” kata dia.

Sementara itu, pegiat KBS Kelurahan Mengger Winda Sari menuturkan, pada mulanya memang cukup sulit untuk membangun kesadaran masyarakat agar ikut mengelola sampah rumah tangga. Namun kini mayoritas warga sangat antusias dalam memilah sampah sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.

“Pertama susah, tapi karena kita terus edukasi jadi ada peningkatan. Di data saya hampir 80 persen. Mereka mau memilah tapi harus difasilitasi, makanya kita fasilitasi tempat sampahnya,” jelas Winda.

(Yusuf Mugni/LIN)

Berita Terbaru

spot_img