Senin 6 Januari 2025

Kasus DBD di Kota Bandung, Mayoritas anak Sekolah

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kasus penyakit demam berdarah (DBD) di Kota Bandung menyerang anak-anak Sekolah di Kota Bandung khususnya anak SD.

Hingga tanggal 28 Januari 2019 kemarin sudah tercatat 137 kasus yang terjadi hampir di seluruh wilayah.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan dari data yang ada mayoritas warga yang terjangkit berusia 2-14 tahun atau usia anak sekolah.

“Hari ini kita kumpulkan kepala sekolah SD dan SMP negri di Kota Bandung untuk melakukan pencegahan mengenai hal itu,”ujar Yana, usai sosialisasi pencegahan dan penangulangan DBD pada kepala sekolah SD/SMP Kota Bandung, di Gedung Biofarma, Kota Bandung, Selasa (29/1/2019).

Kang Yana sapaan akrabnya mengatakan, dari hasil pemeriksaan terindikasi wabah DBD berasal dari genangan air seperti talang air, bak mandi termasuk sisa air dispenser.

“Jadi kita ingatkan kepala sekolah untuk melakukan pencegahan dengan melakukan bersih-bersih di area yang kemungkinan menjadi area perkembangbiakan jentik,”katanya.

Selain itu, Pemerintah sudah menggelar pengasapam ( foggin) di sekolah dan lingkungan warga.

Yana berharap dengan adanya langkah seperti itu, khasus DBD tidak menjadi kejadian luar biasa di Kota Bandung.

Sementara itu, Kadiskes Kota Bandung Rita Verita mengatakan pemerintah tetap melaksanakan penanganan dan pencegahan supaya tidak ada peningkatan khasus DBD.

“Dan kita sudah sebar surat edaran ke tiap Puskesmas dan harus disampaikan kewilayahan untuk menyampaikan bahwa harus ditingkatkan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus dan Fogging,”ucapnya

Lanjut Rita, selain itu pemerintahan telah meminta pada tiap rumasakit baik itu swasta atau pun pemerintah, agar menangani secara serius dan tidak membeda-bedakan pasien yang terkena DBD.

“Semua rumah sakit sudah kita minta untuk siap, baik itu milik pemerintah atau swasta. Kami minta setiap rumah sakit untuk menampung jika aa pasien yang terkena khasus DBD,”kata Rita.

(Yusuf Mugni)

Berita Terbaru

spot_img